Riyadh (ANTARA News) - Arab Saudi, Sabtu, mengumumkan rencana pembangunan sebuah pusat nuklir dan teknologi energi alternatif baru untuk mengembangkan diversifikasi sumber energi.

Mantan Menteri Perdagangan Hashem bin Abdullah Yamani akan memimpin lembaga baru yang diberi nama "Kota Raja Abdullah untuk Energi Nuklir dan Terbarukan" itu.

Kantor berita "SPA" menyebutkan lembaga tersebut akan dibangun di kota Riyadh.

Sebelum tertarik pada pengembangan energi nuklir, Arab Saudi telah pun berupaya mengembangkan beberapa sumber energi alternatif lain, termasuk energi matahari sebelum

Lembaga baru itu akan menyusun kebijakan nasional Arab Saudi tentang pengembangan energi nuklir dan memantau seluruh pemakaian komersial pembangkit listrik tenaga nuklir.

Lembaga tersebut juga bertanggungjawab terhadap penanganan limbah nuklir, sebut pernyataan resmi Pemerintah Arab Saudi.

Kebutuhan listrik yang bersumber dari sejumlah pembangkit listrik tenaga minyak dan gas bumi terus meningkat di Arab Saudi terutama untuk mendukung proyek-proyek penyulingan air asin. (*)

AFP/R013/Z002