Sukabumi (ANTARA News) - Pencarian dua bocah yang menjadi korban tenggelam di Teluk Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Saeful (9) dan Opik (7) pada Jumat (16/4) lalu, hasilnya nihil meski tim tim pencarian dan penyelamatan telah bekerja keras.

"Kami sudah melakukan pencarian dan penyisiran di sekitar TKP di Pantai Gado Bangkong dengan menurunkan 16 personil, namun belum berhasil menemukan jasadnya," kata Humas SAR Kabupaten Sukabumi Ucok Hidayat, di Sukabumi, Sabtu.

Ia menduga jasad kedua korban yang merupakan warga Kampung Pangsor Lio RT01/RW 25, Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu belum mengambang di permukaan laut karena terselip di batu karang di Pantai Karangsari atau sejauh dua kilometer dari lokasi kejadian.

Kedua korban itu merupakan dua dari empat korban yang tewas akibat terseret arus Palabuhanratu, namun dua rekannya lagi Dandi (7) dan Dion (7) jasadnya sudah berhasil ditemukan tidak lama dari kejadian tersebut, dengan kondisi tak bernyawa lagi.

"Upaya pencarian akan terus dilakukan hingga jasad korban ditemukan," katanya.

Ucok mengaku dalam melakukan pencarian dua korban tenggelam itu pihaknya memiliki hambatan, seperti perlengkapan yang kurang memadai dari motor boat sampai perlengkapan lainnya, terlebih minimnya bahan bakar karena tidak ada subsidi dari pemerintah.

"Pencarian yang kami lakukan ini dengan menggunakan modal sendiri, tetapi kami akan terus mencari jasad korban sampai ketemu walaupun rintangan di depan menghadang," tuturnya.

Sebelumnya, perairan Pelabuhanratu juga menenggelamkan dua orang pegawai Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bandung Barat.
(T.KR-SM/M02/R009)