Indonesia target total transaksi INA-LAC naik dua kali lipat tahun ini
9 November 2020 20:59 WIB
Tangkapan layar - Prosesi penandatanganan sejumlah nota kesepahaman antarpemerintah dan sektor swasta di Indonesia dan beberapa negara di Amerika Latin serta Kepulauan Karibia diadakan secara serentak saat pembukaan acara forum bisnis yang diadakan secara langsung di Jakarta, Senin (9/11/2020) dan lewat tayangan virtual. ANTARA/Tangkapan layar Youtube MoFA Indonesia/pri.
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia menargetkan transaksi yang dapat dihimpun dari acara forum bisnis Indonesia, Amerika Latin, dan Kepulauan Karibia (INA-LAC) 2020 dapat naik dua kali lipat dari perolehan pada pertemuan yang sama tahun lalu.
"Kami berharap transaksi bisnis yang dapat diperoleh pada forum bisnis INA-LAC tahun ini bertambah dua kali lipat apabila dibandingkan dengan angka tahun lalu," kata Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, I Gede Ngurah Swajaya, lewat sambutannya pada acara pembukaan INA-LAC 2020 di Jakarta, Senin.
INA-LAC merupakan acara temu bisnis yang diinisiasi oleh Kementerian Luar Negeri RI sejak 2019. Forum itu, yang diselenggarakan rutin tiap tahun, bertujuan menghubungkan komunitas bisnis di Indonesia dan Amerika Latin serta Kepulauan Karibia. Untuk tahun ini, INA-LAC berlangsung pada 9-11 November 2020 dan sebagian besar acara diadakan lewat forum virtual.
Dalam pertemuan INA-LAC 2019, total nilai transaksi yang berhasil dihimpun mencapai 33,12 juta dolar AS (sekitar Rp465,33 miliar). "Sebagian besar transaksi diperoleh dari sektor tambang," kata Ngurah Swajaya.
Setidaknya ada 33 negara dari Amerika Latin dan Kepulauan Karibia yang bergabung dalam forum bisnis INA-LAC. Dua kawasan itu memiliki total nilai Produk Domestik Bruto (PDB) sampai 5,71 triliun dolar AS (sekitar Rp81.209 triliun).
Untuk forum bisnis tahun ini, ada beberapa nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani saat upacara pembukaan, di antaranya penandatanganan MoU kerja sama jaminan kualitas produk halal antara Indonesia dan Chile; MoU antara PT Sarinah (Persero) dan perusahaan ritel multinasional Dufry International AG serta Grupo Industrial Omega SA de CV (Meksiko); MoU antara CAMCO Rattan Muebles (Meksiko) dan Naza Art Furniture; MoU kerja sama aplikasi teknologi nuklir PT Inuki (Persero) dan Instituto Nacional de Investigaciones Nucleares (ININ) Mexico; dan MoU antara Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) dan Asosiasi Hotel, Restoran, dan Bisnis Terkait Peru (AHORA).
Tidak hanya itu, INA-LAC pada tahun ini juga memfasilitasi penerbitan surat minat kerja sama (LoI) untuk pembangunan pusat dagang produk Indonesia di Brazil antara Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) dan importir asal Brazil, BADAX. Terakhir, acara itu juga memfasilitasi penandatangan perjanjian kerja sama distribusi eksklusif antara BADAX Commercial Brazil dan Magnetar Global International (Kokola Group).
Dalam upacara pembukaan, Indonesia dan Kolombia juga meluncurkan perangko bersama yang didesain khusus untuk memperingati 40 tahun hubungan diplomatik dua negara pada tahun ini.
Di samping itu, Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi juga meresmikan laman resmi "www.ina-lac.com" yang diperuntukkan untuk promosi produk ekspor dan proyek siap investasi, serta kanal informasi mengenai perkembangan ekonomi di Indonesia, serta negara-negara di Amerika Latin dan Kepulauan Karibia. Laman itu juga menawarkan fitur temu bisnis virtual yang dapat dimanfaatkan pengusaha dari dua wilayah.
Lewat laman itu, Pemerintah Indonesia menawarkan sekitar 108 proyek siap investasi yang tersebar di 11 provinsi, yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, DKI Jakarta, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Timur, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Lampung, Sulawesi Utara, dan Kepulauan Riau.
Baca juga: INA-LAC bangun interaksi intens pebisnis Indonesia dan Amerika Latin
Baca juga: Menlu resmikan INA-LAC.com, tawarkan 108 proyek siap investasi
Baca juga: Indonesia undang Kolombia ikut temu bisnis INA-LAC tahun ini
"Kami berharap transaksi bisnis yang dapat diperoleh pada forum bisnis INA-LAC tahun ini bertambah dua kali lipat apabila dibandingkan dengan angka tahun lalu," kata Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, I Gede Ngurah Swajaya, lewat sambutannya pada acara pembukaan INA-LAC 2020 di Jakarta, Senin.
INA-LAC merupakan acara temu bisnis yang diinisiasi oleh Kementerian Luar Negeri RI sejak 2019. Forum itu, yang diselenggarakan rutin tiap tahun, bertujuan menghubungkan komunitas bisnis di Indonesia dan Amerika Latin serta Kepulauan Karibia. Untuk tahun ini, INA-LAC berlangsung pada 9-11 November 2020 dan sebagian besar acara diadakan lewat forum virtual.
Dalam pertemuan INA-LAC 2019, total nilai transaksi yang berhasil dihimpun mencapai 33,12 juta dolar AS (sekitar Rp465,33 miliar). "Sebagian besar transaksi diperoleh dari sektor tambang," kata Ngurah Swajaya.
Setidaknya ada 33 negara dari Amerika Latin dan Kepulauan Karibia yang bergabung dalam forum bisnis INA-LAC. Dua kawasan itu memiliki total nilai Produk Domestik Bruto (PDB) sampai 5,71 triliun dolar AS (sekitar Rp81.209 triliun).
Untuk forum bisnis tahun ini, ada beberapa nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani saat upacara pembukaan, di antaranya penandatanganan MoU kerja sama jaminan kualitas produk halal antara Indonesia dan Chile; MoU antara PT Sarinah (Persero) dan perusahaan ritel multinasional Dufry International AG serta Grupo Industrial Omega SA de CV (Meksiko); MoU antara CAMCO Rattan Muebles (Meksiko) dan Naza Art Furniture; MoU kerja sama aplikasi teknologi nuklir PT Inuki (Persero) dan Instituto Nacional de Investigaciones Nucleares (ININ) Mexico; dan MoU antara Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) dan Asosiasi Hotel, Restoran, dan Bisnis Terkait Peru (AHORA).
Tidak hanya itu, INA-LAC pada tahun ini juga memfasilitasi penerbitan surat minat kerja sama (LoI) untuk pembangunan pusat dagang produk Indonesia di Brazil antara Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) dan importir asal Brazil, BADAX. Terakhir, acara itu juga memfasilitasi penandatangan perjanjian kerja sama distribusi eksklusif antara BADAX Commercial Brazil dan Magnetar Global International (Kokola Group).
Dalam upacara pembukaan, Indonesia dan Kolombia juga meluncurkan perangko bersama yang didesain khusus untuk memperingati 40 tahun hubungan diplomatik dua negara pada tahun ini.
Di samping itu, Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi juga meresmikan laman resmi "www.ina-lac.com" yang diperuntukkan untuk promosi produk ekspor dan proyek siap investasi, serta kanal informasi mengenai perkembangan ekonomi di Indonesia, serta negara-negara di Amerika Latin dan Kepulauan Karibia. Laman itu juga menawarkan fitur temu bisnis virtual yang dapat dimanfaatkan pengusaha dari dua wilayah.
Lewat laman itu, Pemerintah Indonesia menawarkan sekitar 108 proyek siap investasi yang tersebar di 11 provinsi, yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, DKI Jakarta, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Timur, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Lampung, Sulawesi Utara, dan Kepulauan Riau.
Baca juga: INA-LAC bangun interaksi intens pebisnis Indonesia dan Amerika Latin
Baca juga: Menlu resmikan INA-LAC.com, tawarkan 108 proyek siap investasi
Baca juga: Indonesia undang Kolombia ikut temu bisnis INA-LAC tahun ini
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020
Tags: