Saham Korsel ditutup di tertinggi 2 tahun setelah kemenangan Joe Biden
9 November 2020 17:05 WIB
Ilustrasi: Seorang pialang di Korea Exchange Bank berbicara dengan koleganya di depan layar pergerakan saham Indeks KOSPI, di Seoul, Korea Selatan (REUTERS/Truth Leem) (Reuters)
Seoul (ANTARA) - Saham-saham Korea Selatan (Korsel) ditutup di level tertinggi dalam lebih dari dua tahun pada perdagangan Senin, mengikuti kekuatan aset-aset berisiko global di tengah ekspektasi reformasi regulasi yang lebih sedikit dan lebih banyak stimulus di bawah kepresidenan Joe Biden.
Indikator utama pasar Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) berakhir 30,70 poin atau 1,27 lebih tinggi, menjadi menetap di 2.447,20 poin. Indeks memperpanjang kenaikan ke sesi keenam berturut-turut.
"Kemenangan Biden di pemilu AS meredakan ketidakpastian politik dan memicu harapan stimulus, mengangkat pasar saham global ... Data positif China menambah sentimen," kata Analis Daishin Securities, Lee Kyoung-min.
Ekspor China tumbuh dilaju tercepat dalam 19 bulan pada Oktober, melampaui perkiraan, sementara impor juga terus meningkat, data resmi menunjukkan pada Sabtu (7/11/2020).
Baca juga: Saham Kosel dibuka lebih tinggi, lanjutkan kenaikan sepekan sebelumnya
Produsen baterai Korea Selatan SK Innovation melonjak sebanyak 11,3 persen ke level tertinggi 1,5 bulan, naik untuk hari kelima berturut-turut, sementara pembuat baterai saingan Samsung SDI dan LG Chem masing-masing menguat 6,8 persen dan 1,9 persen, ketika sektor ini terlihat mendapat manfaat dari tujuan Biden untuk energi bersih.
Sementara itu, won mencatatkan penutupan terbaik sejak 31 Januari 2019, sementara imbal hasil obligasi acuan juga naik.
Won berakhir pada 1.113,9 per dolar pada platform penyelesaian dalam negeri, 0,58 persen lebih kuat dari penutupan sebelumnya di 1.120,4.
Dalam perdagangan luar negeri, won tercatat di 1.113,1 per dolar, sedangkan dalam perdagangan forward non-deliverable kontrak satu bulannya tercatat di 1.113,3.
Di pasar uang dan utang, kontrak berjangka bulan Desember pada obligasi negara tiga tahun turun 0,03 poin menjadi 111,69.
Imbal hasil obligasi negara Korea 3-tahun yang paling likuid naik 1,6 basis poin menjadi 0,959 persen, sedangkan imbal hasil obligasi pemerintah bertenor 10 tahun naik 1,0 basis poin menjadi 1,568 persen. (1 dolar = 1.113,0500 won).
Baca juga: Saham Korsel terus menguat dengan indeks KOSPI naik lagi 0,11 persen
Indikator utama pasar Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) berakhir 30,70 poin atau 1,27 lebih tinggi, menjadi menetap di 2.447,20 poin. Indeks memperpanjang kenaikan ke sesi keenam berturut-turut.
"Kemenangan Biden di pemilu AS meredakan ketidakpastian politik dan memicu harapan stimulus, mengangkat pasar saham global ... Data positif China menambah sentimen," kata Analis Daishin Securities, Lee Kyoung-min.
Ekspor China tumbuh dilaju tercepat dalam 19 bulan pada Oktober, melampaui perkiraan, sementara impor juga terus meningkat, data resmi menunjukkan pada Sabtu (7/11/2020).
Baca juga: Saham Kosel dibuka lebih tinggi, lanjutkan kenaikan sepekan sebelumnya
Produsen baterai Korea Selatan SK Innovation melonjak sebanyak 11,3 persen ke level tertinggi 1,5 bulan, naik untuk hari kelima berturut-turut, sementara pembuat baterai saingan Samsung SDI dan LG Chem masing-masing menguat 6,8 persen dan 1,9 persen, ketika sektor ini terlihat mendapat manfaat dari tujuan Biden untuk energi bersih.
Sementara itu, won mencatatkan penutupan terbaik sejak 31 Januari 2019, sementara imbal hasil obligasi acuan juga naik.
Won berakhir pada 1.113,9 per dolar pada platform penyelesaian dalam negeri, 0,58 persen lebih kuat dari penutupan sebelumnya di 1.120,4.
Dalam perdagangan luar negeri, won tercatat di 1.113,1 per dolar, sedangkan dalam perdagangan forward non-deliverable kontrak satu bulannya tercatat di 1.113,3.
Di pasar uang dan utang, kontrak berjangka bulan Desember pada obligasi negara tiga tahun turun 0,03 poin menjadi 111,69.
Imbal hasil obligasi negara Korea 3-tahun yang paling likuid naik 1,6 basis poin menjadi 0,959 persen, sedangkan imbal hasil obligasi pemerintah bertenor 10 tahun naik 1,0 basis poin menjadi 1,568 persen. (1 dolar = 1.113,0500 won).
Baca juga: Saham Korsel terus menguat dengan indeks KOSPI naik lagi 0,11 persen
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020
Tags: