Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian (Mentan) periode 2000-2004 pada Kabinet Gotong Royong, Bungaran Saragih, mengapresiasi kinerja sektor pertanian yang mampu tumbuh positif di kuartal III 2020 hingga mencapai 2,15 persen (yoy).
Menurut Bungaran Saragih, capaian tersebut bukan sesuatu yang mudah karena diraih pada saat situasi ekonomi makro tumbuh secara negatif.
"Menurut saya 2,15 persen itu angka yang sangat menggembirakan karena sekarang kita berada pada situasi pertumbuhan makro ekonomi yang negatif. Hasil tersebut merupakan performance yang luar biasa. Buat saya, capaian ini menunjukkan bahwa kita tidak perlu khawatir dengan ketahanan pangan kita," kata Bungaran Saragih melalui keterangan di Jakarta, Minggu.
Bungaran Saragih mengatakan rangkaian kemajuan sektor pertanian tersebut dapat dilihat berdasarkan data BPS yang merilis pertumbuhan pertanian pada kuartal I-2020, kemudian terjadi peningkatan di kuartal II, lalu bergerak positif di kuartal III. Lebih dari itu, pertanian juga menjadi satu-satunya sektor yang tumbuh positif untuk Produk Domestik Bruto (PDB) dihitung secara tahunan.
Baca juga: Kinerja pertanian perlu lebih ditopang modernisasi teknologi
Berdasarkan data BPS sektor pertanian berkontribusi besar terhadap PDB di mana pada kuartal-II 2020 tumbuh hingga mencapai 2,19 persen dan kuartal III masih tumbuh 2,15 persen. Ada pun kontribusi PDB di kuartal III 2020 mencapai 14,58 persen.
"Jadi kalau PDB pertanian meningkat 1 persen per tahun, itu adalah kinerja yang cukup baik. Kemudian kalau naiknya dari 1 sampai 2 persen itu sangat baik sekali. Apalagi saya tahu menumbuhkan PDB itu bukan pekerjaan mudah," kata Bungaran Saragih.
Namun demikian, Bungaran Saragih menilai perlunya optimalisasi produksi pertanian dari tataran hilir. Optimalisasi ini dilakukan pada produksi pasca panen atau off fam.
Baca juga: APBN dipotong, Mentan sebut KUR picu kinerja ekspor tetap tumbuh
"Kalau kita lihat PDB kita saat ini, bisa dipastikan on farm dan off farm berjalan dengan baik. Itulah mengapa ekonomi kita saat ini selamat jika dibandingkan negara lain seperti Singapura, Malaysia, Thailand, atau Korea sekali pun. Kenapa? karena kita punya sistem agribisnis yang kuat," kata dia.
Mentan Syahrul Yasin Limpo dalam beberapa kesempatannya menyampaikan bahwa saat ini Kementan tengah mendorong berbagai perusahaan swasta untuk bersama-sama membangun pertanian Indonesia yang lebih maju, lebih mandiri, dan lebih modern.
Kementan pun menghadirkan program hilirisasi melalui Gerakan Tiga Kali Ekspor (Geratieks) sebagai upaya peningkatan ekspor Indonesia selama 4 tahun ke depan.
Baca juga: Program Geratieks Ciptakan Jutaan Lapangan Pekerjaan
Mantan Mentan apresiasi kinerja pertanian masih tumbuh saat pandemi
8 November 2020 20:24 WIB
Mantan Menteri Pertanian Bungaran Saragih. FOTO ANTARA/Saptono/Spt/pri.
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020
Tags: