Jakarta (ANTARA) - Kementerian Agama menyusun Modul Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa (Diklatpim) dengan merujuk pada model yang telah dicontohkan Nabi Muhammad SAW.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam Muhammad Ali Ramdhani dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Ahad, mengatakan model kepemimpinan yang dicontohkan Nabi Muhammad yaitu fathonah, amanah, siddiq dan tabligh (FAST).

Seorang pemimpin termasuk mahasiswa harus cerdas menggunakan daya pikir termasuk mengatasi masalah-masalah kehidupan. “Makna fathonah (cerdas) juga bisa diperluas dengan kemampuan mengantisipasi dan memprediksi masa depan atau futuristik," kata dia.

Selanjutnya, kata dia, perlu ada sifat amanah bagi seorang pemimpin, yaitu dapat menjalankan mandat organisasi dengan baik dan benar. Kemudian sifat siddiq (benar) juga harus dimiliki oleh seorang pemimpin agar memiliki kepercayaan di mata publik.

Baca juga: Jusuf Kalla dapat penghargaan dari WMLF

Baca juga: Kemenag canangkan Kampung Zakat di Papua


Sifat tabligh, lanjut dia, juga sangat diperlukan bagi para pemimpin yaitu kapasitas berkomunikasi dan berkoordinasi untuk menggerakkan roda organisasi.

Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) Suyitno mengatakan Modul Diklatpim yang saat ini sedang disusun Kemenag agar dapat menjawab tantangan Revolusi Industri 4.0 dan kebutuhan milenial. Menilik kelompok usia tersebut adalah para calon pemimpin bangsa di masa mendatang.

"Modul Diklatpim perlu disegarkan kembali agar sesuai dengan kebutuhan dan tantangan zaman terutama yang dihadapi mahasiswa di bawah binaan Kementerian Agama," katanya.*

Baca juga: Kemenag ingin Bandara YIA menjadi embarkasi haji

Baca juga: Jamaah Indonesia mulai berumrah setelah karantina