Harga ayam broiler di kabupaten ini melonjak, tembus Rp65 ribu/ekor
8 November 2020 17:07 WIB
Pedagang di Pasar Serikat Lubukbasung dan Garagahan, Kecamatan Lubukbasung, Kabupaten Agam sedang melayani pembeli, Minggu (8/11/2020). ANTARA/ Yusrizal.
Lubukbasung, (ANTARA) - Harga ayam pedaging muda atau broiler di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, naik dari Rp50 ribu menjadi Rp65 ribu per ekor dengan berat 1,5 kilogram semenjak 15 hari terakhir.
Salah seorang pedagang ayam di Pasar Serikat Lubukbasung dan Garagahan, Pitrianti, mengatakan ayam broiler itu naik sebesar Rp15 ribu per ekor.
"Harga ayam ini naik sejak 15 hari terakhir dari Rp50 ribu menjadi Rp65 ribu per ekor," katanya.
Ia mengatakan harga ayam ini naik akibat pasokan berkurang di pedagang pengumpul atau perusahaan yang bergerak di peternak ayam. Biasanya, ia memesan 500 ekor ayam setiap hari ke perusahaan dan direlokasi hanya 300 ekor.
"Sebelumnya berapa ekor ayam yang saya minta dikirim langsung oleh perusahaan itu," katanya.
Ia mengakui biasanya harga ayam broiler itu naik menjelang akhir tahun sampai awal tahun. Namun saat ini harga ayam itu naik dengan waktu cukup cepat dan pihaknya tidak mengetahui penyebabnya.
"Harga ayam ini biasanya naik pada Desember dan kini November sudah naik," katanya.
Kendati harga ayam boiler melonjak, menurut Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Agam, Nelfia Fauzana, harga kebutuhan lainnya masih normal seperti bawang putih Rp25 ribu per kilogram, cabai merah Rp40 ribu per kilogram, daging sapi Rp120 ribu per kilogram, telur ayam kampung Rp2.500 per butir, telur ayam ras Rp1.700 per butir, dan beras IR 42 Rp11,5 ribu per kilogram.
"Ini berdasarkan pemantauan harga kebutuhan pokok yang kita lakukan di pasar tradisional," katanya.
Salah seorang pedagang ayam di Pasar Serikat Lubukbasung dan Garagahan, Pitrianti, mengatakan ayam broiler itu naik sebesar Rp15 ribu per ekor.
"Harga ayam ini naik sejak 15 hari terakhir dari Rp50 ribu menjadi Rp65 ribu per ekor," katanya.
Ia mengatakan harga ayam ini naik akibat pasokan berkurang di pedagang pengumpul atau perusahaan yang bergerak di peternak ayam. Biasanya, ia memesan 500 ekor ayam setiap hari ke perusahaan dan direlokasi hanya 300 ekor.
"Sebelumnya berapa ekor ayam yang saya minta dikirim langsung oleh perusahaan itu," katanya.
Ia mengakui biasanya harga ayam broiler itu naik menjelang akhir tahun sampai awal tahun. Namun saat ini harga ayam itu naik dengan waktu cukup cepat dan pihaknya tidak mengetahui penyebabnya.
"Harga ayam ini biasanya naik pada Desember dan kini November sudah naik," katanya.
Kendati harga ayam boiler melonjak, menurut Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Agam, Nelfia Fauzana, harga kebutuhan lainnya masih normal seperti bawang putih Rp25 ribu per kilogram, cabai merah Rp40 ribu per kilogram, daging sapi Rp120 ribu per kilogram, telur ayam kampung Rp2.500 per butir, telur ayam ras Rp1.700 per butir, dan beras IR 42 Rp11,5 ribu per kilogram.
"Ini berdasarkan pemantauan harga kebutuhan pokok yang kita lakukan di pasar tradisional," katanya.
Pewarta: Altas Maulana
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020
Tags: