Jakarta (ANTARA News) - Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi meminta pemerintah lebih bijaksana dalam menghadapi rakyat dengan sebisa mungkin menghindari tindakan kekerasan.

Saat berziarah ke makam Habib Hasan bin Muhammad al Hadad atau Mbah Priok di Jakarta, Kamis, Wakil Rais Am PBNU itumengingatkan kondisi masyarakat Indonesia saat ini seperti rumput kering yang mudah terbakar.

"Hati-hati, rumput kering itu kena korek api sedikit saja langsung terbakar. Masyarakat sekarang gampang marah," katanya.

Pengasuh Pondok Pesantren Mahasiswa Al Hikam Malang dan Depok itu menyatakan sangat setuju dengan upaya penegakan hukum di negara ini.

Namun, lanjutnya, dalam menegakkan hukum jangan hanya mengedepankan hal-hal yang prosedural dan tekstual, melainkan hukum yang berkeadilan.

"Karena hukum prosedural dan tekstual itu ada di bawah kendali uang dan kapital," kata Hasyim yang dalam kepengurusan baru PBNU diposisikan sebagai wakil rais aam.

Terkait makam Mbah Priok, menurut Hasyim, ada dua masalah yang harus segera diselesaikan, yaitu masalah situs sejarah dan masalah sengketa tanah.

Sebagai situs sejarah, ia berharap makam Mbah Priok dijaga, sedangkan terkait sengketa lahan hendaknya diselesaikan dengan hukum yang berkeadilan.

"Bukan hanya pasal-pasal, tetapi hukum substansial. Harus diperhatikan rasa keadilan dan ketenteraman masyarakat," katanya.

Menurut Presiden Dewan Dunia untuk Agama-agama dan Perdamaian (WCRP) itu meminta tokoh agama dan masyarakat sekitar ikut menciptakan suasana yang kondusif.

Hasyim berziarah ke makam Mbah Priok didampingi Ketua Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab. Setelah berziarah, keduanya menjenguk korban kerusuhan di Rumah Sakit Koja.(S024)

(T.S024/E011/R009)