Dua Anggota DPRD Jadi Korban Kerusuhan Priok
14 April 2010 19:20 WIB
Sebuah kendaraan pengendali huru hara milik Brimob Polri dibakar massa usai terjadi bentrok antara warga dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang dibantu Polisi di daerah Koja, Jakarta Utara, Rabu (14/4). (ANTARA/Saptono)
Jakarta (ANTARA News) - Dua orang anggota DPRD yakni Ida Mahmuda dan Andika juga menjadi korban pemukulan oleh pihak aparat Satpol PP di dalam kerusuhan akibat upaya penggusuran paksa terhadap Makam Mbah Priok di Koja, Jakarta Utara.
"Kami dipukuli, bahkan Andika dihajar secara beramai-ramai oleh Satpol PP di depan mata saya," kata Ida di Jakarta, Rabu.
Padahal, dua orang anggota DPRD DKI tersebut sedang melakukan negosiasi dengan warga yang menjaga makam Mbah Priok.
Namun, ujar Ida, para anggota personil Satpol PP tidak sabar dan langsung mengadakan penyerbuan serta tidak menunggu hasil negosiasi tersebut.
"Masyarakat kecewa dengan anarkisme yang ditunjukkan oleh Satpol PP," kata Ketua Komisi A DPRD itu.
Untuk itu, ia juga mendesak agar kedua belah pihak yang bertikai sama-sama menahan diri dan khusus untuk Satpol PP agar segera sepenuhnya dapat ditarik dari lokasi.
Ida sendiri berencana untuk melaporkan pemukulan oleh Satpol PP yang menimpa dirinya dan rekannya sesama anggota DPR kepada polisi.
Negosiasi yang dilakukan sejumlah pejabat dengan tokoh masyarakat di Makam Mbah Priok pada Rabu (14/4) pagi berjalan dengan alot.
Pihak warga melalui kuasa hukumnya, Yan Juanda Saputra mengatakan, ahli waris makam masih memiliki surat tanah yang sah.
(T.M040/R010/R009)
"Kami dipukuli, bahkan Andika dihajar secara beramai-ramai oleh Satpol PP di depan mata saya," kata Ida di Jakarta, Rabu.
Padahal, dua orang anggota DPRD DKI tersebut sedang melakukan negosiasi dengan warga yang menjaga makam Mbah Priok.
Namun, ujar Ida, para anggota personil Satpol PP tidak sabar dan langsung mengadakan penyerbuan serta tidak menunggu hasil negosiasi tersebut.
"Masyarakat kecewa dengan anarkisme yang ditunjukkan oleh Satpol PP," kata Ketua Komisi A DPRD itu.
Untuk itu, ia juga mendesak agar kedua belah pihak yang bertikai sama-sama menahan diri dan khusus untuk Satpol PP agar segera sepenuhnya dapat ditarik dari lokasi.
Ida sendiri berencana untuk melaporkan pemukulan oleh Satpol PP yang menimpa dirinya dan rekannya sesama anggota DPR kepada polisi.
Negosiasi yang dilakukan sejumlah pejabat dengan tokoh masyarakat di Makam Mbah Priok pada Rabu (14/4) pagi berjalan dengan alot.
Pihak warga melalui kuasa hukumnya, Yan Juanda Saputra mengatakan, ahli waris makam masih memiliki surat tanah yang sah.
(T.M040/R010/R009)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010
Tags: