Sepak Bola Dunia
Maradona dibius untuk kurangi efek putus obat
6 November 2020 21:20 WIB
Pelatih klub Gimnasia y Esgrima Diego Maradona saat memimpin timnya menghadapi Boca Juniors di Alberto J. Armando Stadium, Buenos Aires, Argentina (7/3/2020). ANTARA/REUTERS/Agustin Marcarian/aa.
Jakarta (ANTARA) - Legenda sepak bola Argentina Diego Maradona dibius oleh dokter guna membantu mengatasi withdrawal symptom atau putus obat (gangguan fisik atau psikologis yang dialami karena kecanduan obat ketika obat dikurangi) dan akan tetap di rumah sakit, meskipun dia ingin pergi, kata dokter pribadinya seperti dikutip Reuters, Jumat.
"Dia ingin pergi tetapi dia akan bertahan," kata Leopoldo Luque kepada wartawan dalam satu pernyataan singkat di luar klinik Buenos Aires di mana Maradona dirawat.
"Ini adalah salah satu dari beberapa kali Diego diminta untuk jangan pergi."
Baca juga: Operasi otak Diego Maradona dilaporkan berjalan dengan sukses
Baca juga: Schwartzman kirim pesan dukungan pada legenda sepak bola Maradona
Luque mengatakan mantan pemain Barcelona, Napoli dan Boca Juniors itu tetap di rumah sakit setelah menderita sejumlah "episode bingung" karena pantangan paksa.
Luque tidak mengatakan apa yang menjadi pantangan Maradona namun bintang Argentina itu sebelumnya menang berjuang keras melawan kecanduan minuman dan obat-obatan.
Pria berusia 60 tahun itu dibawa ke rumah sakit Selasa dan menjalani operasi darurat untuk hematoma subdural, yakni bekuan darah dalam otak.
Luque mengatakan Maradona telah "dibius untuk membantu memudahkan proses" putus obat itu.
"Diego sulit sekali, sulit sekali," kata dia. "Kami berusaha lebih kuat dari dia."
Maradona yang menjuarai Piala Dunia bersama Argentina pada 1986 dan dianggap sebagai salah satu pemain terhebat sepanjang masa bolak balik ke rumah sakit selama bertahun-tahun yang sering kali terjadi karena gaya hidup berlebihan.
Baca juga: Maradona dirawat di RS akibat anemia
Baca juga: Berbagai kebahagiaan Maradona di ultah ke-60
Baca juga: HUT ke-60, Maradona doakan Napoli juarai Liga Italia
"Dia ingin pergi tetapi dia akan bertahan," kata Leopoldo Luque kepada wartawan dalam satu pernyataan singkat di luar klinik Buenos Aires di mana Maradona dirawat.
"Ini adalah salah satu dari beberapa kali Diego diminta untuk jangan pergi."
Baca juga: Operasi otak Diego Maradona dilaporkan berjalan dengan sukses
Baca juga: Schwartzman kirim pesan dukungan pada legenda sepak bola Maradona
Luque mengatakan mantan pemain Barcelona, Napoli dan Boca Juniors itu tetap di rumah sakit setelah menderita sejumlah "episode bingung" karena pantangan paksa.
Luque tidak mengatakan apa yang menjadi pantangan Maradona namun bintang Argentina itu sebelumnya menang berjuang keras melawan kecanduan minuman dan obat-obatan.
Pria berusia 60 tahun itu dibawa ke rumah sakit Selasa dan menjalani operasi darurat untuk hematoma subdural, yakni bekuan darah dalam otak.
Luque mengatakan Maradona telah "dibius untuk membantu memudahkan proses" putus obat itu.
"Diego sulit sekali, sulit sekali," kata dia. "Kami berusaha lebih kuat dari dia."
Maradona yang menjuarai Piala Dunia bersama Argentina pada 1986 dan dianggap sebagai salah satu pemain terhebat sepanjang masa bolak balik ke rumah sakit selama bertahun-tahun yang sering kali terjadi karena gaya hidup berlebihan.
Baca juga: Maradona dirawat di RS akibat anemia
Baca juga: Berbagai kebahagiaan Maradona di ultah ke-60
Baca juga: HUT ke-60, Maradona doakan Napoli juarai Liga Italia
Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2020
Tags: