Teyit, Kyrgyzstan (ANTARA News) - Presiden Kyrgyzstan yang digulingkan Kurmanbek Bakiyev mengatakan ia siap mengundurkan diri jika keamanannya dijamin, sementara Rusia memperingatkan negara Asia Tengah yang strategis itu berada di pinggir perang saudara.

Ini adalah pertama kali sejak ia digulingkan dalam protes-protes berdarah pekan lalu bahwa Bakiyev menawarkan pengunduran diri.

Pernyataannya menyusul peringatan pihak penguasa sementara bahwa pasukan khusus akan menangkap dia jika dia tidak menyerah dan melakukan aksi unjuk rasa di pangkalannya di daerah selatan negara itu tempat ia melarikan diri setelah pemberontakan tiu.

Masih belum ada tanda kompromi dan pemerintah sementara berusaha memperkuat kekuasaannya di ibu kota Bishkek setelah protes-protes yang menewaskan 83 orang, negara yang menampung sebuah pangkalan militer Amerika Serikat itu tetap berada dalam bahaya.

"Saya kira Kyrgyzstan berada di pinggir perang saudara," kata Presiden Rusia Dmitry Medvedev, Selasa di Washington.

Bakiyev mengeluarkan pernyataannya dalam jumpa wartawan di desa kelahirannya Teyit, persis dekat kota Jalalabad di selatan, dengan 25 pengawal bersenjata berseragam militer yang membawa senapan-senapan Kalashnikov berada dibelakangnya.

"Apa syarat saya untuk mengundurkan diri? Jika keamanan saya dan keluarga saya dijamin," katanya, sementara menekankan ia masih presiden yang sah.

"Dan kedua," tambah Bakiyev" Larang orang-orang berada di jalan-jalan dengan membawa senjata-senjata."

Wakil kepala pemerintah sementara Azimbek Beknazarov mengatakan bahwa jika Bakiyev tidak menyerahkan diri, pihak berwenang akan melancarkan satu operasi untuk menangkap dia dengan bantuan pasukan khusus.

Tetapi Bakiyev menegaskan: "Saya pribadi tahu kemampuan mereka, saya tahu mereka tidak mampu. Saya akan tidur dengan tenang malam ini."

Pihak penguasa sementara sudah mencabut imunitas Bakiyev dari tuntutan hukum.

"Kami melihat presiden itu tidak ingin mundur secara sukarela dan bahkan mengeluarkan seruan kepada rakyat untuk melakukan aksi," kata Beknazarov.

Ia menuduh Bakiyev dikelilingi oleh para prajurit upahan dari Chechnya dan siap melawan setiap usaha untuk menangkap dia dengan kekuatan.

Tetapi kepala staf pemerintah sementara Edil Baisalov mengemukakan kepada AFP bahwa pemimpinnya, mantan menteri luar negeri Roza Otunbayeva, tidak menandatangani satu dokumenpun yang memerintahkan penangkapan terhadap Bakiyev.

Akan tetapi sebuah pengadilan mengeluarkan satu surat perintah penangkapan saudara kandung Bakiyev dan putra sulungnya serta mantan perdana menteri Daniyar Usenov menyangkut korban-korban tewas dalam protes-protes pekan lalu.

Di Washington, pemimpin Rusia Medvedev menyerukan para pejabat Kyrgyzstan untuk menghindari pertumpahan darah lebih jauh.

"Risiko terpecahnya Kyrgyzstan-- menjadi wilayah selatan dan utara-- benar-benar ada," kata Medvedev memperingatkan setelah menyampaikan pidato di satu lembaga pengamat Amerika Serikat, Brookings Institution.

"Sejumlah pemimpin politik (Kyrgyzstan) harus membuat satu keputusan mengenai nasib mereka," tambahnya setelah pengumuman Bakiyev itu.

Pemimpin Rusia itu menolak tuduhan bahwa Moskow marah pada keputusan Bakiyev untuk mengizinkan satu fasilitas militer Amerika Serikat di Kyrgyzstan untuk tetap dibuka. "Mengapa Rusia berkeberatan dengan keputusan-keputusan dari sebuah negara yang berdaulat?" katanya.

Bakiyev menyetuji satu perjanjian baru dengan AS megenai penyewaaan pangkalan udara Manas di Kyrgyzstan yang adalah penting untuk operasi-operasi militer AS di Afghanistan, satu perjanjian yang para penguasa baru mengindikasikan mereka berniat akan menghormatinya.

Dengan ketegangan yang tetap tinggi, Sekjen PBB Ban Ki-moon yang mengunjungi Kyrgyzstan awal bulan ini, mendesak kedua pihak yang berseteru menyelesaikan konflik mereka secara damai.

"Untuk menghindari peningkatan aksi kekerasan lebih jauh dan situasi yang tidak stabil, sekjen menyerukan semua pihak yang terkait menyelesaikan masalah itu secara damai dan didasarkan pada konstitusi," kata sebuah pernyataan PBB.

Kementerian dalam negeri mengkonfirmasikan 83 orang tewas dalam protes-protes yang menggulingkan Bakiyev itu, sementara 1.600 orang cedera.

(Uu.H-RN)

(Uu.SYS/C/H-RN/A/H-AK) 14-04-2010 13:10:43