Bantul (ANTARA) - Pemerintah Desa Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memberlakukan karantina mandiri pada satu komplek Pondok Pesantren Krapyak menyusul seratusan santri dan pengasuh lembaga pendidikan agama tersebut terpapar COVID-19.

"Pemerintah Desa Panggungharjo, Sewon memberlakukan karantina mandiri untuk satu komplek dan memberlakukan pembatasan aktivitas di 17 komplek lainnya di Pondok (Ponpes) Krapyak," kata Lurah Desa Panggungharjo Sewon Bantul, Wahyudi Anggoro Hadi dalam keterangan resminya, Kamis.

Menurut dia, hal itu dilakukan guna mencegah potensi penyebaran virus COVID-19 yang lebih luas di lingkungan pondok pesantren pada khususnya dan Bantul pada umumnya.

"Karantina dan pembatasan aktivitas ini dilakukan setelah tracking (pelacakan) COVID-19 yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Bantul kepada penghuni komplek Pondok Pesantren Krapyak," katanya.

Baca juga: Tak ada alasan tolak jenazah COVID-19, kata Pengasuh Ponpes Krapyak

Baca juga: Kasus positif COVID-19 di Bantul bertambah 120 menjadi 1.204 orang


Menurut dia, hasil tracking yang dilakukan Dinkes dan Gugus Tugas COVID-19 Bantul pada 27 Oktober dan 3 November kepada 288 orang, didapatkan 131 terkonfirmasi positif, sebagian besar adalah para santri dan pengasuh.

"Sejauh ini para santri dan pengasuh yang positif berada dalam kondisi yang baik dan tidak bergejala," katanya.

Pemerintah desa juga bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Bantul terus memaksimalkan layanan, media sosial, dan aplikasi pesan dalam memberikan asistensi klinis sekaligus memantau perkembangan dari masing masing santri.

Pemerintah Desa Panggungharjo, kata dia, juga juga membantu para santri dan pengurus pondok di Krapyak, salah satunya dengan mendistribusikan bantuan logistik, penyanitasi tangan, masker, dan alat belajar mengajar. Bantuan didistribusikan kepada santri dan pengasuh di pondok pesantren Krapyak.

"Di tengah merebaknya wabah COVID-19, Pemerintah Desa harus tetap hadir dan berupaya memberi perlindungan kepada warga, termasuk santri dan pengasuh yang tinggal di wilayah Desa Panggungharjo. Jadi perlindungan warga menjadi prioritas utama kami," katanya.*

Baca juga: Zona merah COVID-19, Bantul sesuaikan kegiatan warga di Banguntapan

Baca juga: Pasien sembuh dari COVID-19 di Bantul bertambah 28 jadi 838 orang