Bandung (ANTARA News) - Jadwal padat Piala Indonesia membuat pelatih tim Persib Bandung Jaya Hartono mengkhawatirkan kondisi fisik anak asuhannya yang harus berlaga selama tiga kali dalam lima hari.
Menurut Jaya Hartono, di Bandung, Selasa, Persib yang tergabung di grup C bersama Persita Tangerang, Pelita Jaya Karawang, dan Persipasi Bekasi akan mengawali babak penyisihan pada Sabtu (17/4) melawan Persita Tangerang.
Rangkaian pertandingan penyisihan grup C Piala Indonesia tersebut akan berlangsung di Karawang dengan Pelita Jaya sebagai tuan rumah.
"Format Piala Indonesia tahun ini cukup bagus, tidak bermain away sehingga dapat menghemat biaya. Namun pertandingan yang hanya berselang satu hari menyebabkan kurangnya waktu istirahat para pemain," kata Jaya yang ditemui seusai latihan tim Persib di stadion Persib.
Setelah penyisihan grup Piala Indonesia, Persib Bandung kembali akan menjalani laga tandang pada lanjutan Liga Super Indonesia (LSI) melawan Pelita Jaya Karawang (24/4).
Jaya mengatakan, sebagai persiapan waktu istirahat, maka kemungkinan tidak akan ada latihan seusai laga penyisihan grup C melawan Persipasi Bekasi (21/4). "Setelah pertandingan (melawan Persipasi), tidak akan ada latihan, mungkin hanya `stretching` dan pembuangan asam laktat para pemain," kata Jaya.
Oleh karena itu, Jaya akan memaksimalkan latihan di Bandung. Namun, pelatih yang baru berdamai dengan oknum bobotoh tersebut mengungkapkan kendala dalam mendapatkan lapangan untuk latihan tim Persib di Bandung.
"Melihat kondisi lapangan Persib, sulit untuk melatih kerjasama tim, lari saja sulit dilakukan di lapangan ini. Selain itu lapangan Siliwangi sedang tidak bisa dipakai. Lapangan UPI pun hanya bisa digunakan untuk besok," kata Jaya.
Dalam menghadapi penyisihan grup Piala Indonesia, Jaya mengingatkan kepada para pemain agar mewaspadai motivasi yang tinggi dari tim divisi satu dalam menghadapi tim dari divisi utama.(Ant/R009)
Jaya Khawatirkan Kondisi Fisik Pemain Persib
13 April 2010 17:49 WIB
Pelatih Persib, Jaya Hartono. (ANTARA)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010
Tags: