New York (ANTARA News) - Harga minyak merosot pada Senin untuk keempat sesi berturut-turut di New York, di bawah tekanan dari permintaan yang biasa-biasa saja di Amerika Serikat, konsumen energi terbesar di dunia.

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Mei, jatuh 58 sen menjadi 84,34 dolar per barel setelah menguat di atas 85 dolar pada awal hari perdagangan.

Minyak mentah Brent North Sea di London untuk penyerahan Mei menyusut enam sen menjadi 84,77 dolar per barel.

Pasar minyak New York memiliki sesi "cukup sepi" karena harga melayang lebih tinggi dan lebih rendah, kata Antoine Halff dari Newedge Group.

"Mungkin salah satu yang terlihat hanya koreksi keuntungan dari dua minggu lalu," katanya.

"Permintaan masih lemah, persediaan produk minyak bumi meningkat -- fundamental, yang telah mulai sedikit menguat pada awal tahun tampaknya akan memburuk lagi," katanya.

Harga minyak terus mundur dari puncak yang tercapai Selasa lalu di atas 87 dolar untuk pertama kalinya sejak Oktober 2008.

Laporan mingguan stok minyak pemerintah AS, Rabu lalu, menunjukkan peningkatan cadangan minyak mentah untuk 10 minggu berturut-turut.

"Pendulum sentimen sementara telah bergeser kembali ke arah skeptisisme bahwa permintaan tidak cukup pulih untuk mendukung harga saat ini," kata Mike Fitzpatrick dari MF Global.

"Laporan persediaan minggu lalu bisa, di terbaik, hanya dibaca sebagai indikasi pasar energi masih rapuh."

Dalam perdagangan sebelumnya, harga minyak memperoleh dorongan dari laporan pada Sabtu yang menunjukkan bahwa impor minyak tumbuh di China, konsumen energi terbesar kedua di dunia, sebesar 29 persen pada Maret dibandingkan dengan tahun sebelumnya. (A026/A023)