Disperindag Jatim dorong tiga sektor dongkrak kinerja ekonomi
5 November 2020 15:06 WIB
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa (kanan) saat meninjau pengolahan bandeng di PT Dimas Reiza Perwira di kawasan Rungkut Industri Surabaya, Jumat (14/6/2019). ANTARA/HO-Humas Pemprov Jatim/aa.
Surabaya (ANTARA) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Timur mendorong kinerja tiga sektor untuk mendongkrak ekonomi setempat, masing-masing pertanian, industri pengolahan, dan perdagangan.
Kepala Disperindag Jatim, Drajat Irawan di Surabaya, Kamis, mengakui pandemi COVID-19 memang sangat mempengaruhi ekonomi Jatim, yang biasanya tumbuh di atas 5 persen, pada triwulan II/2020 justru terkontraksi sebesar 5,9 persen.
"Ini menunjukkan ekonomi Jatim ada hambatan di berbagai hal. Padahal ekonomi Jatim memberikan sumbangan terhadap nasional sebesar 14,94 persen," kata Drajat kepada wartawan.
Baca juga: BPS catat pertanian topang pertumbuhan ekonomi triwulan III-2020
Ia menyebut, hambatan itu ada pada tiga sektor tersebut, sebab masing-masing mampu memberikan sumbangan cukup besar terhadap nasional, seperti pertanian sebesar 13,04 persen, industri pengolahan sebesar 22,8 persen dan perdagangan sebesar 20,49 persen.
Dorongan kinerja tiga sektor itu dilakukan dengan membangun pasar, pameran dan inovasi.
"Membangun pasar karena pergerakan ekonomi harus ada pasar, baik secara daring dan luring atau dengan bermitra dengan provinsi lain. Ini sudah mulai kami lakukan sejak Juni 2020 dan sampai sekarang nilainya sudah mencapai Rp1 triliun. Karena sebenarnya ketergantungan provinsi lain pada produk Jatim cukup tinggi, mencapai 80 persen," terangnya.
Baca juga: BI: Kinerja industri pengolahan triwulan III membaik, meski kontraksi
Upaya kedua, dengan menggelar pameran. Ini juga telah mulai dilakukan pada November kemarin dengan menggelar Jatim Fair 2020.
Drajat menyebut, kinerja tiga sektor tersebut selama pandemi mengalami penurunan cukup besar. Industri pengolahan yang biasanya rata-rata tumbuh sebesar 6 persen hingga 8 persen justru terkontraksi sebesar minus 2,1 persen.
Kemudian sektor perdagangan yang biasanya tumbuh sebesar 6 persen menjadi turun sebesar -4,9 persen akibat pandemi Covid-19.
"Untuk itulah Pemerintah Provinsi melakukan berbagai langkah strategis untuk kembali mendongkrak kinerja tiga sektor itu," katanya.
Kepala Disperindag Jatim, Drajat Irawan di Surabaya, Kamis, mengakui pandemi COVID-19 memang sangat mempengaruhi ekonomi Jatim, yang biasanya tumbuh di atas 5 persen, pada triwulan II/2020 justru terkontraksi sebesar 5,9 persen.
"Ini menunjukkan ekonomi Jatim ada hambatan di berbagai hal. Padahal ekonomi Jatim memberikan sumbangan terhadap nasional sebesar 14,94 persen," kata Drajat kepada wartawan.
Baca juga: BPS catat pertanian topang pertumbuhan ekonomi triwulan III-2020
Ia menyebut, hambatan itu ada pada tiga sektor tersebut, sebab masing-masing mampu memberikan sumbangan cukup besar terhadap nasional, seperti pertanian sebesar 13,04 persen, industri pengolahan sebesar 22,8 persen dan perdagangan sebesar 20,49 persen.
Dorongan kinerja tiga sektor itu dilakukan dengan membangun pasar, pameran dan inovasi.
"Membangun pasar karena pergerakan ekonomi harus ada pasar, baik secara daring dan luring atau dengan bermitra dengan provinsi lain. Ini sudah mulai kami lakukan sejak Juni 2020 dan sampai sekarang nilainya sudah mencapai Rp1 triliun. Karena sebenarnya ketergantungan provinsi lain pada produk Jatim cukup tinggi, mencapai 80 persen," terangnya.
Baca juga: BI: Kinerja industri pengolahan triwulan III membaik, meski kontraksi
Upaya kedua, dengan menggelar pameran. Ini juga telah mulai dilakukan pada November kemarin dengan menggelar Jatim Fair 2020.
Drajat menyebut, kinerja tiga sektor tersebut selama pandemi mengalami penurunan cukup besar. Industri pengolahan yang biasanya rata-rata tumbuh sebesar 6 persen hingga 8 persen justru terkontraksi sebesar minus 2,1 persen.
Kemudian sektor perdagangan yang biasanya tumbuh sebesar 6 persen menjadi turun sebesar -4,9 persen akibat pandemi Covid-19.
"Untuk itulah Pemerintah Provinsi melakukan berbagai langkah strategis untuk kembali mendongkrak kinerja tiga sektor itu," katanya.
Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020
Tags: