15 anggota TNI Bangka terkonfirmasi positif COVID-19
5 November 2020 14:46 WIB
Petugas mengambil sampel cairan dari hidung dan tenggorokan pedagang saat mengikuti swab test di Pasar Pagi, Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, Kamis (11/6/2020). . ANTARA FOTO/Anindira Kintara/Lmo/aww
Pangkalpinang (ANTARA) - Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyatakan 15 anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang berdinas di Bangka terkonfirmasi positif COVID-19.
"Saat ini, 15 anggota TNI terkonfirmasi COVID-19 sudah menjalani isolasi," kata Sekretaris Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Babel, Mikron Antariksa di Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengatakan 15 anggota TNI tertular COVID-19 pada 29 Oktober 2020 dalam satu rombongan pasukan berjumlah 46 personel melakukan perjalanan pulang dari Bogor, Jawa Barat.
Baca juga: Pemprov Babel bangun RS Infeksi dan Karantina COVID-19
"Berdasarkan riwayat perjalanan, kronologi para personel TNI terinfeksi virus corona ini, pada 30 Oktober 2020 tiba di Bangka dan dari tes cepat pada 31 Oktober 2020 diperoleh hasil reaktif," ujarnya.
Setelah itu langsung dilakukan pengambilan sampel usap, dan dari hasil tes usap PCR pada 3 November 2020 dinyatakan positif terkonfirmasi COVID-19. Termasuk dalam kategori kasus impor.
"Sejak 4 November 2020 diisolasi dan menjalani penanganan di Wisma Isolasi Asrama Haji Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, untuk penyembuhan dan sekaligus mencegah penyebaran virus itu," katanya.
Baca juga: Pembangunan kesehatan "pentahelix" diterapkan Babel atasi COVID-19
Menurut dia, kondisi dan adaptasi kebiasaan baru saat ini tidak boleh membuat lalai dan lupa diri, bahkan abai terhadap COVID-19.
Sebaliknya, menjadi pendorong bagi masyarakat untuk terus menjaga soliditas dan merawat solidaritas termasuk menanggalkan ego sektoral dalam ikhtiar bersama memutus mata rantai penyebaran dan penularan COVID-19 maupun kesiapsiagaan menanggulangi pandemi COVID-19 di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
"Selama vaksin COVID-19 belum ada dan dinyatakan tersedia maka kemungkinan dan potensi penularan COVID-19 akan terus terjadi, dan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sendiri saat ini penularannya tidak lagi didominasi oleh kasus impor, namun sudah terjadi kasus transmisi lokal yang cukup banyak," katanya.
Baca juga: Sandiaga Uno: Belitung bisa ciptakan pariwisata aman dari COVID-19
Ia menegaskan ini musti menjadi perhatian kita semua agar lebih peduli dengan meningkatkan kewaspadaan dini. Masyarakat tak boleh lengah, namun jangan pula panik, harus tetap awas, waspada dan peduli.
"Kami meminta masyarakat untuk selalu disiplin dalam menerapkan trilogi protokol kesehatan COVID-19 yakni menggunakan masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan/keramaian, dan mencuci tangan dengan sabun/hand sanitizer (3M)," katanya.
Baca juga: Warga Babel positif COVID-19 bertambah 12 jadi 566 orang
"Saat ini, 15 anggota TNI terkonfirmasi COVID-19 sudah menjalani isolasi," kata Sekretaris Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Babel, Mikron Antariksa di Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengatakan 15 anggota TNI tertular COVID-19 pada 29 Oktober 2020 dalam satu rombongan pasukan berjumlah 46 personel melakukan perjalanan pulang dari Bogor, Jawa Barat.
Baca juga: Pemprov Babel bangun RS Infeksi dan Karantina COVID-19
"Berdasarkan riwayat perjalanan, kronologi para personel TNI terinfeksi virus corona ini, pada 30 Oktober 2020 tiba di Bangka dan dari tes cepat pada 31 Oktober 2020 diperoleh hasil reaktif," ujarnya.
Setelah itu langsung dilakukan pengambilan sampel usap, dan dari hasil tes usap PCR pada 3 November 2020 dinyatakan positif terkonfirmasi COVID-19. Termasuk dalam kategori kasus impor.
"Sejak 4 November 2020 diisolasi dan menjalani penanganan di Wisma Isolasi Asrama Haji Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, untuk penyembuhan dan sekaligus mencegah penyebaran virus itu," katanya.
Baca juga: Pembangunan kesehatan "pentahelix" diterapkan Babel atasi COVID-19
Menurut dia, kondisi dan adaptasi kebiasaan baru saat ini tidak boleh membuat lalai dan lupa diri, bahkan abai terhadap COVID-19.
Sebaliknya, menjadi pendorong bagi masyarakat untuk terus menjaga soliditas dan merawat solidaritas termasuk menanggalkan ego sektoral dalam ikhtiar bersama memutus mata rantai penyebaran dan penularan COVID-19 maupun kesiapsiagaan menanggulangi pandemi COVID-19 di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
"Selama vaksin COVID-19 belum ada dan dinyatakan tersedia maka kemungkinan dan potensi penularan COVID-19 akan terus terjadi, dan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sendiri saat ini penularannya tidak lagi didominasi oleh kasus impor, namun sudah terjadi kasus transmisi lokal yang cukup banyak," katanya.
Baca juga: Sandiaga Uno: Belitung bisa ciptakan pariwisata aman dari COVID-19
Ia menegaskan ini musti menjadi perhatian kita semua agar lebih peduli dengan meningkatkan kewaspadaan dini. Masyarakat tak boleh lengah, namun jangan pula panik, harus tetap awas, waspada dan peduli.
"Kami meminta masyarakat untuk selalu disiplin dalam menerapkan trilogi protokol kesehatan COVID-19 yakni menggunakan masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan/keramaian, dan mencuci tangan dengan sabun/hand sanitizer (3M)," katanya.
Baca juga: Warga Babel positif COVID-19 bertambah 12 jadi 566 orang
Pewarta: Aprionis
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020
Tags: