Penangkapan Susno Bukti Polri Panik
12 April 2010 21:48 WIB
JAKARTA, 12/4 - SUSNO KELUAR PROPAM. Mantan Kabareskrim Komjen Pol Susno Duadji meninggalkan Divisi Pusat Pengamanan Internal Divisi Propam Polri seusai menjalani pemeriksaan di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Senin malam (12/4). (ANTARA/Andika Wahyu)
Jakarta (ANTARA News) - Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhi Masardhi menegaskan, penangkapan mantan Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Komjen Pol Susno Duadji menunjukkan kepanikan pihak Mabes Polri dan sekaligus mencerminkan sikap polri sebagai penguasa bukan pengayom.
"Penangkapan Susno bukan saja mencerminkan kepanikan di elite Polri, tapi cermin di tingkat elite penguasa," kata Adhi Masardhi di Jakarta, Senin malam.
Lebih lanjut Adhi menjelaskan, GIB sebenarnya tidak merasa terkejut dengan penangkapan Susno tersebut. Selama ini, tambah Adhi Massadhi, Susno memang menjadi target yang akan ditangkap Polri.
Hal itu tampak sejak Susno "bernyanyi" soal mafia kasus pajak yang melibatkan beberapa petinggi Polri yang membuat para petinggi Polri kalang kabut, katanya.
"Yang mengejutkan, justru keberanian Mabes Polri menangkap Susno, karena kejadian ini mengindikasikan perlunya segera reformasi di tubuh Polri," kata Adhi.
(J004Z002)
"Penangkapan Susno bukan saja mencerminkan kepanikan di elite Polri, tapi cermin di tingkat elite penguasa," kata Adhi Masardhi di Jakarta, Senin malam.
Lebih lanjut Adhi menjelaskan, GIB sebenarnya tidak merasa terkejut dengan penangkapan Susno tersebut. Selama ini, tambah Adhi Massadhi, Susno memang menjadi target yang akan ditangkap Polri.
Hal itu tampak sejak Susno "bernyanyi" soal mafia kasus pajak yang melibatkan beberapa petinggi Polri yang membuat para petinggi Polri kalang kabut, katanya.
"Yang mengejutkan, justru keberanian Mabes Polri menangkap Susno, karena kejadian ini mengindikasikan perlunya segera reformasi di tubuh Polri," kata Adhi.
(J004Z002)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010
Tags: