Presiden ajak apoteker, dokter, perawat sukseskan vaksinasi COVID-19
5 November 2020 12:29 WIB
Presiden Joko Widodo memimpin sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, pada Senin, (2/11/2020). Pada sambutan pengantar, Presiden Jokowi menyampaikan kepada jajarannya untuk mempercepat belanja kuartal empat 2020 dan bersiap untuk kuartal pertama 2021. ANTARA/BPMI Setpres/Kris/pri. (ANTARA/BPMI Setpres/Kris)
Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak para apoteker, dokter, perawat dan berbagai elemen lainnya dalam masyarakat untuk membantu pelaksanaan vaksinasi COVID-19.
“Saya mengajak peran serta dalam rantai produksi, distribusi, dan pelayanan vaksinasi dengan memberikan pelatihan teknis terkait penanganan vaksin, serta bisa berperan menjadi promotor dan memberikan edukasi tentang vaksin,” kata Presiden Joko Widodo melalui video yang disiarkan Sekretariat Presiden di Jakarta, Kamis.
Hal tersebut disampaikan Presiden saat membuka secara virtual Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dan Pertemuan Ilmiah Tahunan Ikatan Apoteker Indonesia.
Baca juga: Pakar: dunia harus rasional sikapi kasus kematian vaksinasi Korsel
Melalui Rakernas dan pertemuan ilmiah itu, Presiden Jokowi berharap akan timbul banyak gagasan dan rencana-rencana aksi untuk mempercepat penanganan pandemi COVID-19 dan kemandirian produksi obat dalam negeri.
Menurut Presiden, pandemi COVID-19 telah membangkitkan rasa krisis dalam dunia farmasi untuk meningkatkan kegiatan riset, mengembangkan inovasi-inovasi, merevitalisasi industri bahan baku obat di dalam negeri, hingga memperkuat struktur manufaktur industri farmasi nasional.
“Kekayaan keragaman hayati Indonesia harus dijadikan modal dasar dalam kebangkitan industri obat dalam negeri. Keragaman hayati harus dimanfaatkan untuk memperkuat ketahanan masyarakat di bidang kesehatan. Obat fitofarmaka juga perlu difasilitasi untuk melewati uji klinis dan standarisasi, sehingga menjadi pilihan pengobatan promotif dan preventif," ujar Presiden.
Baca juga: Pemerintah siapkan vaksin untuk tenaga medis hingga masyarakat miskin
Baca juga: Erick Thohir: 1,5 juta tenaga medis harus dapat vaksin duluan
“Saya mengajak peran serta dalam rantai produksi, distribusi, dan pelayanan vaksinasi dengan memberikan pelatihan teknis terkait penanganan vaksin, serta bisa berperan menjadi promotor dan memberikan edukasi tentang vaksin,” kata Presiden Joko Widodo melalui video yang disiarkan Sekretariat Presiden di Jakarta, Kamis.
Hal tersebut disampaikan Presiden saat membuka secara virtual Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dan Pertemuan Ilmiah Tahunan Ikatan Apoteker Indonesia.
Baca juga: Pakar: dunia harus rasional sikapi kasus kematian vaksinasi Korsel
Melalui Rakernas dan pertemuan ilmiah itu, Presiden Jokowi berharap akan timbul banyak gagasan dan rencana-rencana aksi untuk mempercepat penanganan pandemi COVID-19 dan kemandirian produksi obat dalam negeri.
Menurut Presiden, pandemi COVID-19 telah membangkitkan rasa krisis dalam dunia farmasi untuk meningkatkan kegiatan riset, mengembangkan inovasi-inovasi, merevitalisasi industri bahan baku obat di dalam negeri, hingga memperkuat struktur manufaktur industri farmasi nasional.
“Kekayaan keragaman hayati Indonesia harus dijadikan modal dasar dalam kebangkitan industri obat dalam negeri. Keragaman hayati harus dimanfaatkan untuk memperkuat ketahanan masyarakat di bidang kesehatan. Obat fitofarmaka juga perlu difasilitasi untuk melewati uji klinis dan standarisasi, sehingga menjadi pilihan pengobatan promotif dan preventif," ujar Presiden.
Baca juga: Pemerintah siapkan vaksin untuk tenaga medis hingga masyarakat miskin
Baca juga: Erick Thohir: 1,5 juta tenaga medis harus dapat vaksin duluan
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020
Tags: