Surabaya (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat Kota Surabaya menyiapkan mitigasi bencana di 15 kecamatan yang merupakan daerah aliran sungai (DAS) dan dinilai rawan banjir saat musim hujan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat (BPB Linmas) Kota Surabaya Irvan Widyanto di Surabaya, Kamis, mengatakan pihaknya terus siaga menghadapi potensi datangnya hujan lebat dan angin kencang selama peralihan musim atau pancaroba.

"Kami penyiapan mitigasi bencana, terutama di wilayah-wilayah yang rawan genangan aliran sungai," katanya.

Bahkan, lanjut dia, pihaknya sudah menggelar rapat koordinasi mitigasi bencana, khususnya di wilayah rawan genangan akibat aliran air sungai. Rapat koordinasi yang digelar di kantor BPB Linmas itu menghadirkan 15 kecamatan yang merupakan DAS Surabaya.

Irvan Widyanto mengatakan mitigasi ini untuk mengantisipasi bencana yang berdampak pada warga yang tinggal di DAS. Makanya, lanjut dia, kepada 15 kecamatan yang ikut dalam rapat koordinasi itu, ia meminta supaya mereka melakukan pemetaan risiko bencana di sekitar sungai di Surabaya.

"Misalnya, pemetaan bencana yang pernah terjadi seperti tanah atau plengsengan longsor, banjir, orang hanyut atau tenggelam," kata Irvan.

Adapun 15 Kecamatan yang diminta khusus untuk siaga itu adalah Kecamatan Karang Pilang, Kecamatan Jambangan, Kecamatan Wonokromo, Kecamatan Sukolilo, Kecamatan Pakal, dan Kecamatan Asemrowo.

Kemudian Kecamatan Bulak, Kecamatan Rungkut, Kecamatan Gunung Anyar, Kecamatan Genteng, Kecamatan Wiyung, Kecamatan Krembangan, Kecamatan Dukuh Pakis, Kecamatan Sukomanunggal, dan Kecamatan Tenggilis Mejoyo.

Baca juga: Wali Kota Surabaya paparkan manajemen risiko bencana di Filipina

Baca juga: BPB Linmas optimalkan tim selam tangani bencana air di Surabaya


Menurut Irvan, 15 kecamatan itu diminta aktif memeriksa ketinggian dan debit air sungai pada pintu air dan rumah pompa. Selain itu, kata dia, kelurahan juga diminta mengaktifkan Kelurahan Siaga Bencana.

"Ibu wali kota meminta kelurahan melakukan sosialisasi dan patroli secara berkala, khususnya menjelang musim penghujan dan angin kencang," katanya.

Selain itu, Irvan juga memastikan bahwa Wali Kota Risma juga meminta kecamatan dan kelurahan di sekitar DAS untuk memperhatikan kelompok rentan seperti difabel, lansia, ibu hamil, dan anak-anak agar mendapat pertolongan khusus saat terjadi bencana.

"Kecamatan dan kelurahan menyiapkan lokasi yang aman untuk tempat evakuasi sementara. Penyusunan SOP evakuasi di tingkat RT/RW sampai kecamatan harus dibuat," ujarnya.

Selain aparat kecamatan dan kelurahan, lanjut dia, Dinas PU Bina Marga dan Pematusan juga diminta melakukan pengecekan rutin terhadap rumah pompa atau pompa-pompa air yang ada di Surabaya. Bahkan, ia juga meminta pompa-pompa yang sudah siap dioperasikan itu, dapat bekerja dengan baik, sehingga dapat mengatur debit air.

"Pokoknya nanti diusahakan dapat meminimalisir genangan di rumah-rumah warga. Jadi, ayo kita jaga wilayah kita masing-masing," katanya.

Baca juga: Surabaya ingin bentuk 15 sekolah tangguh bencana tahun ini

Baca juga: Surabaya miliki tim penyelamat perempuan evakuasi korban bencana