Sydney (ANTARA) - Saham-saham Australia berakhir sedikit lebih rendah setelah sesi yang fluktuatif pada Rabu, saat para investor mengikuti perkembangan hasil pemilihan presiden AS.
Pada penutupan pasar, indeks acuan S&P/ASX 200 turun 4,30 poin atau 0,07 persen menjadi 6.062,10 poin, sedangkan indeks All Ordinaries naik tipis 2,20 poin atau 0,04 persen menjadi 6.265,00 poin.
"ASX 200 berayun dari keuntungan dan kerugian beberapa kali sepanjang hari ketika pasar kami mengambil petunjuk dari kontrak berjangka AS," kata analis pasar CommSec, James Tao.
"Fakta bahwa hasil pemilu masih terlalu dekat untuk diprediksi dapat berarti saham lokal tetap agak tidak stabil selama beberapa hari mendatang karena penghitungan suara untuk negara bagian-negara bagian medan pertempuran utama."
Keuangan dan material paling membebani pasar lokal sementara teknologi informasi, kebijakan konsumen dan industri berkinerja terbaik.
Di bidang keuangan, bank-bank besar terpuruk dengan Commonwealth Bank turun 2,02 persen, National Australia Bank turun 1,06 persen, Westpac Bank turun 1,98 persen dan ANZ turun 0,87 persen.
Saham-saham pertambangan anjlok dengan BHP turun 1,21 persen, Rio Tinto turun 2,17 persen, Fortescue Metals turun 4,63 persen dan penambang emas Newcrest turun 0,92 persen.
Produsen-produsen minyak dan gas melonjak dengan Oil Search naik 3,30 persen, Santos naik 0,81 persen dan Woodside Petroleum naik 0,44 persen.
Supermarket terbesar Australia jatuh dengan Coles turun 2,29 persen dan Woolworths turun 0,67 persen.
Sementara itu, raksasa telekomunikasi Telstra merosot 1,09 persen, maskapai penerbangan nasional Qantas melonjak 2,24 persen dan perusahaan biomedis CSL turun 0,14 persen.
Baca juga: Saham Aussie dibuka naik, sektor teknologi imbangi kerugian meluas
Baca juga: Saham Aussie ditutup melonjak setelah bank sentral pangkas suku bunga
Saham Aussie berakhir sedikit lebih rendah terseret bank dan penambang
4 November 2020 15:30 WIB
Dokumentasi. Dua warga sedang menggunakan mesin ATM Commonwealth Bank of Australia di Sydney, Australia. ANTARA/REUTERS/Edgar Su.
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020
Tags: