Yogyakarta (ANTARA News) - PT Kereta Api Daerah Operasi VI Yogyakarta berupaya mewujudkan wacana tiket terpadu antarmoda transportasi agar dapat memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat pengguna jasa transportasi.
"Wacana tiket terpadu ini sebelumnya digulirkan Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono saat berkunjung ke Yogyakarta beberapa waktu lalu, untuk mewujudkan tiket terpadu ini kami meningkatkan koordinasi dengan berbagai instansi sambil menunggu dari keputusan Kementerian Perhubungan," kata Humas PT KA Daerah Operasi (Daops) VI Yogyakarta Eko Budiyanto, Minggu.
Menurut dia, tiket terpadu ini nantinya menggunakan semacam kartu kredit dan dapat digunakan untuk berbagai moda transportasi baik KA, pesawat maupun bus.
"Dengan tiket terpadu ini nantinya pengguna jasa transportasi akan lebih mudah dan nyaman dalam masalah tiket baik itu untuk pesawat di Bandara Adisutjipto Yogyakarta, bus Trans Jogja, Damri maupun KA sendiri baik jalur pendek seperti Prambanan Ekspres (Pramek) maupun Banyubiru Jogja-Solo-Semarang (Joglosemar)," katanya.
Ia mengatakan, untuk mewujudkan ini memang harus ada kesepahaman antara berbagai pihak, baik PT KA , PT Angkasa Pura I Bandara Adisutjipto, Perum Damri Yogyakarta maupun PT Jogja Tugu Transportasi (JTT) selaku pengelola bus Trans Jogja.
"Kami masih harus lebih banyak membicarakan masalah ini dengan mereka terkait masalah tersebut, karena moda dan perangkatnya sudah siap tetapi ini tidak semudah yang dibayangkan terutama terkait mekanisme dan pengawasannya termasuk juga nanti pembagian keuntungan," katanya.
Eko mengatakan, meski demikian instansinya berupaya untuk dapat mewujudkan tiket terpadu ini karena di beberapa daerah sudah mulai memberlakukan tiket terusan ini.
"Meski tidak mudah kami tetap berupaya untuk mewujudkan tiket terpadu ini karena semua ini berangkat dari keinginan untuk memberikan pelayanan dan kenyamanan pengguna jasa transportasi," katanya.
(U.V001/H008/P003)
PT KA Berupaya Wujudkan Tiket Terpadu
11 April 2010 17:43 WIB
Tiket terpadu (Titam)/ilustrasi. (ANTARA/Fanny Octavianus)
Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010
Tags: