Adaro Energy fokus menjaga kas dan perkuat posisi keuangan
3 November 2020 21:40 WIB
Petugas memantau "Heavy Dump Truck" yang mengangkut batubara di kawasan tambang batubara milik Adaro, Tabalong, Kalimantan Selatan. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/foc/aa.
Jakarta (ANTARA) - PT Adaro Energy Tbk berfokus untuk menjaga kas dan memperkuat struktur permodalan serta posisi keuangan dalam menghadapi tantangan jangka pendek.
"Kami tetap merasa optimistis terhadap fundamental industri di jangka panjang, dan dalam menghadapi tantangan jangka pendek, kami berfokus untuk menjaga kas, memperkuat struktur permodalan dan posisi keuangan," ujar Presiden Direktur Adaro Energy Garibaldi Thohir dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Dia menambahkan perseroan bertahan di jalur yang sudah ada, terus mengeksekusi strategi untuk memastikan kelangsungan bisnis, dan tetap bersumbangsih terhadap pembangunan nasional.
Baca juga: PT Adaro Energy fokus pertahankan marjin sehat dan kontinuitas pasokan
Menurut Garibaldi yang akrab disapa Boy itu, Adaro Energy mengumpulkan arus kas bebas yang solid pada sembilan bulan pertama tahun 2020.
Kemudian posisi keuangan tetap sehat dengan rasio utang bersih terhadap EBITDA operasional 12 bulan terakhir sebesar 0,29x dan rasio utang bersih terhadap ekuitas sebesar 0,07x.
Adaro Energy juga mencatatkan EBITDA operasional sebesar 676 juta dolar AS, kemudian laba inti sebesar 326 juta dolar AS dan belanja modal bersih untuk sembilan bulan pertama tahun 2020 sebesar 133 juta dolar AS.
Baca juga: Adaro serahkan ventilator pasien COVID-19 kepada RSUD Palangka Raya
“Meskipun dibayangi oleh tantangan ekonomi makro, kami masih dapat mempertahankan operasi yang solid. Kondisi pasar batu bara yang sulit akibat ekonomi global yang masih belum kondusif karena pandemi yang berkepanjangan terus menekan profitabilitas perusahaan," kata Boy.
Meskipun ketidakpastian masih ada, lanjut dia, model bisnis Adaro Energy yang terintegrasi memungkinkan perusahaan untuk beroperasi dengan efisien dalam menghadapi tantangan ini.
Di sisi yang positif, Adaro Energy juga mulai melihat beberapa tanda rebalancing di pasar batu bara berkat disiplin terhadap suplai.
"Kami tetap merasa optimistis terhadap fundamental industri di jangka panjang, dan dalam menghadapi tantangan jangka pendek, kami berfokus untuk menjaga kas, memperkuat struktur permodalan dan posisi keuangan," ujar Presiden Direktur Adaro Energy Garibaldi Thohir dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Dia menambahkan perseroan bertahan di jalur yang sudah ada, terus mengeksekusi strategi untuk memastikan kelangsungan bisnis, dan tetap bersumbangsih terhadap pembangunan nasional.
Baca juga: PT Adaro Energy fokus pertahankan marjin sehat dan kontinuitas pasokan
Menurut Garibaldi yang akrab disapa Boy itu, Adaro Energy mengumpulkan arus kas bebas yang solid pada sembilan bulan pertama tahun 2020.
Kemudian posisi keuangan tetap sehat dengan rasio utang bersih terhadap EBITDA operasional 12 bulan terakhir sebesar 0,29x dan rasio utang bersih terhadap ekuitas sebesar 0,07x.
Adaro Energy juga mencatatkan EBITDA operasional sebesar 676 juta dolar AS, kemudian laba inti sebesar 326 juta dolar AS dan belanja modal bersih untuk sembilan bulan pertama tahun 2020 sebesar 133 juta dolar AS.
Baca juga: Adaro serahkan ventilator pasien COVID-19 kepada RSUD Palangka Raya
“Meskipun dibayangi oleh tantangan ekonomi makro, kami masih dapat mempertahankan operasi yang solid. Kondisi pasar batu bara yang sulit akibat ekonomi global yang masih belum kondusif karena pandemi yang berkepanjangan terus menekan profitabilitas perusahaan," kata Boy.
Meskipun ketidakpastian masih ada, lanjut dia, model bisnis Adaro Energy yang terintegrasi memungkinkan perusahaan untuk beroperasi dengan efisien dalam menghadapi tantangan ini.
Di sisi yang positif, Adaro Energy juga mulai melihat beberapa tanda rebalancing di pasar batu bara berkat disiplin terhadap suplai.
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: