Peringkat WIKA berpeluang meningkat seiring perbaikan kinerja keuangan
3 November 2020 20:16 WIB
Proyek pembangunan Terminal Kijing, Mempawah, Kalimantan Barat oleh PT Wijaya Karya Tbk (Persero) yang memiliki "trestle" terpanjang di Indonesia. ANTARA/HO-Wijaya Karya.
Jakarta (ANTARA) - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menilai bahwa peringkat PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) berpeluang meningkat seiring dengan kinerja keuangan yang membaik.
"Pencapaian pendapatan, EBITDA, laba, hingga rasio utang yang membaik menjadi salah satu pertimbangannya," ujar analis Pefindo, Aryo Perbongso ketika dihubungi di Jakarta, Selasa.
Ia menyampaikan Pefindo memberikan peringkat "idA" untuk WIKA dengan prospek stabil. Peringkat itu mencerminkan posisi pasar WIKA yang kuat di industri konstruksi nasional, sumber pendapatan yang beragam, dan fleksibilitas keuangan yang kuat.
Ia mengatakan dengan anggaran belanja infrastruktur pemerintah yang cukup besar pada 2021 mendatang akan membuat kinerja perseroan dapat lebih baik lagi.
Dalam RAPBN 2021, tercatat total anggaran infrastruktur sebesar Rp414 triliun yang diarahkan untuk penyediaan layanan dasar, peningkatan konektivitas, serta dukungan pemulihan ekonomi.
Kebijakan infrastruktur yang akan dijalankan pemerintah pada tahun 2021, antara lain melanjutkan pembangunan infrastruktur pascapandemi COVID-19 melalui penguatan infrastruktur digital dan mendorong efisiensi logistik dan konektivitas. Kemudian diarahkan dalam bentuk infrastruktur padat karya yang mendukung kawasan industri dan pariwisata.
"Kalau semuanya itu berjalan lancar, dan pemerintah berkomitmen untuk memberikan budget infrastruktur, itu akan membuat prospek WIKA menjadi lebih bagus untuk tahun ke depannya," kata Aryo.
Di sisi lain, menurut dia, tersedianya vaksin COVID-19 juga dapat menambah peluang positif bagi emiten dengan kode perdagangan saham WIKA itu.
Sementara itu, Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji menilai pengelolaan keuangan WIKA masih terjaga dengan optimal di tengah pandemi COVID-19.
Menurut dia, komitmen perseroan menerapkan prinsip kehati-hatian menjadi salah satu faktor terjaganya keuangan WIKA, salah satunya tercermin dari rasio utang perseroan.
"Rasio utang WIKA masih terjaga, itu bagus dan menjadi perhatian di tengah pandemi ini," ujarnya.
Tercatat pada kuartal II 2020, rasio utang berbunga (gearing ratio) berada pada posisi 1,26 kali (dari maksimal level covenant 2,5 kali), menunjukkan bahwa WIKA akan tetap beroperasi dengan baik dan siap untuk menangkap peluang di masa mendatang.
Baca juga: Analis: Pengelolaan keuangan WIKA terjaga optimal di tengah pandemi
Baca juga: Pengamat: Kehadiran vaksin COVID buka peluang positif bagi WIKA
Baca juga: WIKA jaga kinerja di kuartal III 2020 pada positive teritory
"Pencapaian pendapatan, EBITDA, laba, hingga rasio utang yang membaik menjadi salah satu pertimbangannya," ujar analis Pefindo, Aryo Perbongso ketika dihubungi di Jakarta, Selasa.
Ia menyampaikan Pefindo memberikan peringkat "idA" untuk WIKA dengan prospek stabil. Peringkat itu mencerminkan posisi pasar WIKA yang kuat di industri konstruksi nasional, sumber pendapatan yang beragam, dan fleksibilitas keuangan yang kuat.
Ia mengatakan dengan anggaran belanja infrastruktur pemerintah yang cukup besar pada 2021 mendatang akan membuat kinerja perseroan dapat lebih baik lagi.
Dalam RAPBN 2021, tercatat total anggaran infrastruktur sebesar Rp414 triliun yang diarahkan untuk penyediaan layanan dasar, peningkatan konektivitas, serta dukungan pemulihan ekonomi.
Kebijakan infrastruktur yang akan dijalankan pemerintah pada tahun 2021, antara lain melanjutkan pembangunan infrastruktur pascapandemi COVID-19 melalui penguatan infrastruktur digital dan mendorong efisiensi logistik dan konektivitas. Kemudian diarahkan dalam bentuk infrastruktur padat karya yang mendukung kawasan industri dan pariwisata.
"Kalau semuanya itu berjalan lancar, dan pemerintah berkomitmen untuk memberikan budget infrastruktur, itu akan membuat prospek WIKA menjadi lebih bagus untuk tahun ke depannya," kata Aryo.
Di sisi lain, menurut dia, tersedianya vaksin COVID-19 juga dapat menambah peluang positif bagi emiten dengan kode perdagangan saham WIKA itu.
Sementara itu, Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji menilai pengelolaan keuangan WIKA masih terjaga dengan optimal di tengah pandemi COVID-19.
Menurut dia, komitmen perseroan menerapkan prinsip kehati-hatian menjadi salah satu faktor terjaganya keuangan WIKA, salah satunya tercermin dari rasio utang perseroan.
"Rasio utang WIKA masih terjaga, itu bagus dan menjadi perhatian di tengah pandemi ini," ujarnya.
Tercatat pada kuartal II 2020, rasio utang berbunga (gearing ratio) berada pada posisi 1,26 kali (dari maksimal level covenant 2,5 kali), menunjukkan bahwa WIKA akan tetap beroperasi dengan baik dan siap untuk menangkap peluang di masa mendatang.
Baca juga: Analis: Pengelolaan keuangan WIKA terjaga optimal di tengah pandemi
Baca juga: Pengamat: Kehadiran vaksin COVID buka peluang positif bagi WIKA
Baca juga: WIKA jaga kinerja di kuartal III 2020 pada positive teritory
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: