Beijing (ANTARA) - Saham-saham China ditutup lebih tinggi pada perdagangan Selasa, mencatat keuntungan untuk hari kedua berturut-turut setelah survei swasta menunjukkan aktivitas pabrik yang kuat di China menekankan pemulihan ekonomi yang cepat dari krisis virus corona.

Indikator utama pasar saham China, Indeks Komposit Shanghai terangkat 1,42 persen menjadi ditutup pada 3.271,07 poin, sementara Indeks Komponen Shenzhen yang melacak saham-saham di bursa kedua China berakhir 1,19 persen lebih tinggi menjadi menetap di 13.580,04 poin.

Nilai transaksi gabungan saham-saham yang mencakup kedua indeks tersebut mencapai 784,7 miliar yuan (sekitar 117,2 miliar dolar AS), turun dari812,43 miliar yuan (sekitar 121,17 miliar dolar AS) pada penutupan perdagangan sehari sebelumnya.

Jumlah saham naik lebih banyak ketimbang yang merugi, sebanyak 1.288 saham berbanding 190 saham di bursa Shanghai dan 1.918 saham berbanding 376 saham di bursa Shenzhen.

Saham -saham di sektor logam non-besi dan minuman keras China memimpin kenaikan, dengan saham Zhuzhou Smelter Group Company Limited melonjak pada batas harian 10 persen menjadi 7,03 yuan per saham.

Meskipun tekanan untuk mencapai pertumbuhan kinerja tahunan tetap ada, saham-A perusahaan secara umum menunjukkan tren pemulihan yang stabil di kuartal ketiga, kata China Fortune Securities dalam catatan penelitiannya.

Melawan tren kenaikan, saham-saham terkait fotovoltaik mencatat kerugian.

Sementara itu, indeks ChiNext yang melacak saham-saham perusahaan sedang berkembang di papan bergaya Nasdaq China, terangkat 1,33 persen menjadi mengakhiri perdagangan pada 2.744,31 poin.

Baca juga: Saham China dibuka lebih tinggi setelah menguat sehari sebelumnya
Baca juga: Saham China ditutup lebih tinggi ditopang data pabrik yang kuat