Belum ditemukan, SAR Jaksel esok lanjutkan cari anak terseret arus
3 November 2020 00:39 WIB
Tim SAR dari Damkar Jakarta Selatan menggunakan perahu karet mencari keberadaan anak yang hanyut terseret arus di Kali Pondok Karya, Mampang Prapatan, Senin (2/11/2020). (FOTO ANTARA/HO-Damkar Jakarta Selatan)
Jakarta (ANTARA) - Tim SAR gabungan Kota Jakarta Selatan, Provinsi DKI Jakarta hingga Senin (2/11) malam belum berhasil menemukan anak yang hanyut terseret arus di saluran air kawasan Mampang Prapatan pada Minggu (1/11) sehingga upaya pencarian korban dilanjutkan kembali pada Selasa (3/11) pagi.
"Korban belum ditemukan, pencarian sementara dihentikan, dilanjutkan Selasa (3/11) pagi," kata Kepala Pemadam Kebakaran (Damkar) Sektor Kecamatan Mampang Prapatan Agus Guritno selaku penanggung jawab Tim SAR pencarian anak hanyut, Senin malam.
Ia menjelaskan operasi SAR pencarian anak yang hanyut di saluran air di kawasan Mampang Prapatan dihentikan pukul 18.00 WIB, setelah sebelumnya petugas SAR gabungan dari unsur Damkar Jakarta Selatan, polisi, Babinsa, Satpol PP dan Tagana melakukan pencarian sejak pukul 09.30 WIB.
Anak yang hanyut itu diketahui bernama Rizky Febriansyah berusia lima tahun.
Kronologis kejadiannya, anak tersebut tercebur ke dalam saluran air selebar satu meter saat bermain di tengah guyuran hujan pada Minggu (1/11) sore sekitar pukul 15.30 WIB.
Tubuh korban terseret arus saluran air yang cukup deras dengan kedalaman sekitar 80 cm. Pencarian korban telah dilakukan, petugas dari Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Selatan juga membuka gorong-gorong untuk membantu mencari korban.
Hingga pukul 20.00 WIB pada Minggu (1//1) tim SAR belum menemukan keberadaan korban, sehingga pencarian dilanjutkan Senin.
Upaya pencarian terhadap korban kembali dilakukan oleh tim SAR gabungan dengan menyusuri Kali Pondok Karya sampai dengan kali di Jalan Poncol ke jembatan di Jalan Widya Chandra.
Petugas menyusuri kali menggunakan perahu karet, dan ada juga yang menyusuri lewat darat dengan memeriksa saluran air. Hingga berita ini diturunkan, keberadaan korban belum ditemukan, demikian Agus Guritno.
.Baca juga: Cuaca ekstrem, PMI Jaksel persiapkan personel SAR
Baca juga: Tim SAR evakuasi jasad remaja tenggelam di Kali Ciliwung
Baca juga: Tim SAR : Dua remaja terseret ombak di Ancol, satu orang tewas
"Korban belum ditemukan, pencarian sementara dihentikan, dilanjutkan Selasa (3/11) pagi," kata Kepala Pemadam Kebakaran (Damkar) Sektor Kecamatan Mampang Prapatan Agus Guritno selaku penanggung jawab Tim SAR pencarian anak hanyut, Senin malam.
Ia menjelaskan operasi SAR pencarian anak yang hanyut di saluran air di kawasan Mampang Prapatan dihentikan pukul 18.00 WIB, setelah sebelumnya petugas SAR gabungan dari unsur Damkar Jakarta Selatan, polisi, Babinsa, Satpol PP dan Tagana melakukan pencarian sejak pukul 09.30 WIB.
Anak yang hanyut itu diketahui bernama Rizky Febriansyah berusia lima tahun.
Kronologis kejadiannya, anak tersebut tercebur ke dalam saluran air selebar satu meter saat bermain di tengah guyuran hujan pada Minggu (1/11) sore sekitar pukul 15.30 WIB.
Tubuh korban terseret arus saluran air yang cukup deras dengan kedalaman sekitar 80 cm. Pencarian korban telah dilakukan, petugas dari Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Selatan juga membuka gorong-gorong untuk membantu mencari korban.
Hingga pukul 20.00 WIB pada Minggu (1//1) tim SAR belum menemukan keberadaan korban, sehingga pencarian dilanjutkan Senin.
Upaya pencarian terhadap korban kembali dilakukan oleh tim SAR gabungan dengan menyusuri Kali Pondok Karya sampai dengan kali di Jalan Poncol ke jembatan di Jalan Widya Chandra.
Petugas menyusuri kali menggunakan perahu karet, dan ada juga yang menyusuri lewat darat dengan memeriksa saluran air. Hingga berita ini diturunkan, keberadaan korban belum ditemukan, demikian Agus Guritno.
.Baca juga: Cuaca ekstrem, PMI Jaksel persiapkan personel SAR
Baca juga: Tim SAR evakuasi jasad remaja tenggelam di Kali Ciliwung
Baca juga: Tim SAR : Dua remaja terseret ombak di Ancol, satu orang tewas
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020
Tags: