Garuda perkuat layanan kargo farmasi dukung penanganan pandemi
2 November 2020 21:29 WIB
Petugas menurunkan muatan dari pesawat kargo milik Garuda Indonesia di Bandara Internasional Narita, Jepang, Rabu (23/9/2020). Garuda Indonesia membuka layanan kargo pertama langsung dari Manado, Sulawesi Utara ke Tokyo, Jepang, mulai September sampai Oktober 2020. ANTARA/HO-Garuda Indonesia Tokyo dan Atase Perhubungan Kemenhub.
Jakarta (ANTARA) - Garuda Indonesia memperkuat kapabilitas layanan pengiriman kargo farmasi, seiring dengan pencapaian maskapai nasional tersebut yang berhasil meraih Pharmaceutical Certificate untuk Pharmaceutical Good Distribution Practice (GDP).
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengungkapkan bahwa sebagai national flag carrier, Garuda terus memperkuat kapabilitas layanan angkutan kargo dalam rangka mendukung percepatan penanganan pandemi, salah satunya dengan memastikan kesiapan infrastruktur penunjang yang mengacu pada standardisasi internasional dalam layanan angkutan kargo produk farmasi, termasuk vaksin COVID-19.
"Melalui perolehan sertifikasi GDP ini, kami harapkan turut mendukung langkah pengembangan bisnis yang kami laksanakan, khususnya dalam penyediaan jasa angkutan yang safe and reliable untuk kebutuhan layanan serta distribusi kargo farmasi yang menjadi kebutuhan global pada masa pandemi ini," kata Irfan dalam keterangan di Jakarta, Senin.
Sertifikasi tersebut merupakan jaminan kualitas layanan angkutan kargo farmasi pertama bagi maskapai penerbangan di Indonesia.
Sertifikasi diperoleh dari serangkaian proses audit yang dilakukan oleh lembaga auditor independen, yakni Sucofindo pada Oktober 2020 lalu terhadap kapabilitas pengangkutan dan penyimpanan produk farmasi pada layanan kargo udara Garuda Indonesia.
Proses sertifikasi tersebut mengacu pada pemenuhan 180 kriteria standardisasi World Health Organization (WHO) terkait Good Distribution Pharmaceutical Product & Good Storage Practices for Pharmaceutical, yang meliputi antara lain proses handling of acceptance, penyimpanan dan distribusi produk farmasi, hingga pelatihan GDP bagi karyawan yang terlibat di bidang warehouse serta cargo handling.
Sebagaimana diketahui, pendistribusian produk farmasi menjadi tantangan tersendiri karena memerlukan standar dan protokol yang ketat.
Kualitas safety dan security pada penanganan kargo, penerapan protokol higienitas produk dan akurasi waktu pengiriman kargo menjadi bagian penting dalam rantai distribusi produk farmasi.
Oleh karenanya, Garuda Indonesia sebagai BUMN industri penerbangan berkomitmen untuk memastikan perusahaan telah siap menjawab berbagai tantangan tersebut, salah satunya melalui perolehan Pharmaceutical Certificate ini.
"Kami juga tentunya berharap sertifikasi ini semakin memperluas portofolio bisnis kargo Garuda Indonesia melalui layanan angkutan kargo farmasi yang kami proyeksikan dapat menjadi potensi pangsa pasar yang menjanjikan kedepannya," kata Irfan.
Baca juga: Garuda garap potensi penerbangan kargo untuk ekspor produk laut
Baca juga: Dua rute baru penerbangan kargo Garuda dukung ekspor KTI
Baca juga: Garuda siapkan kargo 35 ton untuk ekspor ke Jepang
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengungkapkan bahwa sebagai national flag carrier, Garuda terus memperkuat kapabilitas layanan angkutan kargo dalam rangka mendukung percepatan penanganan pandemi, salah satunya dengan memastikan kesiapan infrastruktur penunjang yang mengacu pada standardisasi internasional dalam layanan angkutan kargo produk farmasi, termasuk vaksin COVID-19.
"Melalui perolehan sertifikasi GDP ini, kami harapkan turut mendukung langkah pengembangan bisnis yang kami laksanakan, khususnya dalam penyediaan jasa angkutan yang safe and reliable untuk kebutuhan layanan serta distribusi kargo farmasi yang menjadi kebutuhan global pada masa pandemi ini," kata Irfan dalam keterangan di Jakarta, Senin.
Sertifikasi tersebut merupakan jaminan kualitas layanan angkutan kargo farmasi pertama bagi maskapai penerbangan di Indonesia.
Sertifikasi diperoleh dari serangkaian proses audit yang dilakukan oleh lembaga auditor independen, yakni Sucofindo pada Oktober 2020 lalu terhadap kapabilitas pengangkutan dan penyimpanan produk farmasi pada layanan kargo udara Garuda Indonesia.
Proses sertifikasi tersebut mengacu pada pemenuhan 180 kriteria standardisasi World Health Organization (WHO) terkait Good Distribution Pharmaceutical Product & Good Storage Practices for Pharmaceutical, yang meliputi antara lain proses handling of acceptance, penyimpanan dan distribusi produk farmasi, hingga pelatihan GDP bagi karyawan yang terlibat di bidang warehouse serta cargo handling.
Sebagaimana diketahui, pendistribusian produk farmasi menjadi tantangan tersendiri karena memerlukan standar dan protokol yang ketat.
Kualitas safety dan security pada penanganan kargo, penerapan protokol higienitas produk dan akurasi waktu pengiriman kargo menjadi bagian penting dalam rantai distribusi produk farmasi.
Oleh karenanya, Garuda Indonesia sebagai BUMN industri penerbangan berkomitmen untuk memastikan perusahaan telah siap menjawab berbagai tantangan tersebut, salah satunya melalui perolehan Pharmaceutical Certificate ini.
"Kami juga tentunya berharap sertifikasi ini semakin memperluas portofolio bisnis kargo Garuda Indonesia melalui layanan angkutan kargo farmasi yang kami proyeksikan dapat menjadi potensi pangsa pasar yang menjanjikan kedepannya," kata Irfan.
Baca juga: Garuda garap potensi penerbangan kargo untuk ekspor produk laut
Baca juga: Dua rute baru penerbangan kargo Garuda dukung ekspor KTI
Baca juga: Garuda siapkan kargo 35 ton untuk ekspor ke Jepang
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: