Hanoi (ANTARA News) - Indonesia dipastikan menjadi tuan rumah KTT ASEAN XVII 2011 mendatang setelah mendapat persetujuan dari negara anggota, termasuk Brunai Darussalam, negara yang sudah mengajukan diri lebih dulu untuk menjadi tuan rumah.

Menlu Marty Natalegawa di sela KTT XVII ASEAN di Hanoi, Jumat, mengatakan, Indonesia yang seharusnya menuanrumahi KTT ASEAN 2013, bertukar dengan Brunai Darussalam karena pada 2013 mendatang Indonesia juga menyelenggarakan KTT APEC (Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik).

Dalam jadwal sebelumnya, KTT ASEAN 2011 dituanrumahi Brunai.

"Secara informal telah berkomunikasi dengan Brunei yang akan menjadi tuan rumah KTT ASEAN berikutnya. Kami sampaikan bahwa pada tahun 2013 Indonesia seharusnya menjadi ketua ASEAN, pada saat yang sama Indonesia akan menjadi Ketua APEC. Tentu ada implikasinya karena menyelenggarakan dua kali KTT," kata Marty.

"Jadi bukan karena ada masalah atau kesulitan, tapi karena kita ingin berikan konsentrasi yang penuh," katanya.

Ia mengatakan, Indonesia bukan sekedar ingin menjadi ketua tetapi juga menjadi pemimpin pada kegiatan tersebut.

Brunei, katanya, telah setuju setuju untuk bertukar jadwal sehingga Indonesia menjadi Ketua KTT ASEAN pada 2011 dan Brunei pada 2013.

Hal tersebut, katanya, juga sudah dibahas dengan negara-negara ASEAN lainnya. "Dan semua bisa memahami dan bahkan mendukung rencana Indonesia dan Brunei," katanya.

Mengenai persiapan menghadapi KTT ASEAN tahun mendatang, Marty mengatakan bahwa pada Januari 2011 sudah akan ada pertemuan tingkat menteri, sehingga persiapannya tingal tujuh bulan lagi.

Saat ini, katanya, Indonesia sudah harus mulai bergerak untuk mempersiapkan pertemuan tersebut, terutama mengenai masalah substansi yang akan dibicarakan, selain juga masalah logistik.

Seperti halnya saat Indonesia menjadi Ketua ASEAN pada 2003, katanya, Indonesia juga harus menunjukkan kepemimpinannya pada 2013.

Dalam KTT XVI ASEAN pada 8 dan 9 April di Hanoi, Vietnam, hadir Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Sultan Brunei Darussalam Sultan Hassanal Bolkiah, PM Kamboja Samdech Techno Hun Sen, PM Laos Bouasone Bouphavanh, PM Malaysia Mohd Najib bin Tun Haji Abdul Rajak, PM Myanmar Jenderal Thein Sein, Presiden Filipina Gloria Arroyo, PM Singapura Lee Hsien Loong, Menlu Thailand Kasit Piromya, PM Vietnam Nguyen Tan Dung.

Selain itu juga hadir Sekjen ASEAN Surin Pitsuwan, sementara Thailand diwakili oleh menteri luar negeri karena kondisi di Tanah Airnya.

Pada KTT XVI ASEAN, pimpinan ASEAN mengeluarkan pernyataan sikap bersama mengenai pembangunan dan pemulihan berkelanjutan serta pernyataan sikap mengenai respon bersama perubahan iklim.

(ANT/S026)