Kesthuri: Biaya umrah dipastikan naik di masa pandemi COVID-19
2 November 2020 15:48 WIB
Umat muslim menunaikan shalat di Masjidi Haram, untuk pertama kalinya sejak ditutup karena pandemi COVID-19 di Mekkah, Arab Saudi (Minggu (18/10/2020). ANTARA FOTO/Saudi Press Agency/Handout via REUTERS/pras.
Makassar (ANTARA) - Ketua Kesatuan Tour Travel Umrah dan Haji (Kesthuri) Sulsel Usman Jasad mengemukakan biaya ibadah umrah dipastikan mengalami kenaikan di masa pandemi COVID-19 atau masa adaptasi kebiasaan baru karena adanya ketentuan-ketentuan baru yang ditetapkan Pemerintah Arab Saudi.
Usman Jasad, di Makassar, Senin, mengatakan kenaikan biaya tersebut berkaitan dengan adanya kenaikan pajak dari pemerintah Arab Saudi sebesar 35 persen, kamar hotel yang sebelumnya bisa ditempati untuk empat orang per kamar, sekarang hanya bisa untuk berdua dengan alasan pembatasan sosial.
Baca juga: Pemerintah terbitkan aturan umrah semasa pandemi
"Sehingga, harganya juga akan mengalami kenaikan. Selain itu, ada biaya tes PCR juga masuk pada komponen pelaksanaan umrah," katanya usai melakukan pertemuan bersama Wakil Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman di Kantor Gubernur Sulsel di Makassar.
Oleh karena itu, lanjutnya, Kesthuri dan Ampuri akan berkoordinasi dengan Kementerian Agama untuk menetapkan harga referensi, khususnya penerbangan langsung dari Kota Makassar.
"Tunggulah kami akan berkoordinasi dengan pemerintah terkait untuk menetapkan referensi, yang pasti harga PCR ditanggung oleh jamaah," ujarnya.
Kesthuri Sulsel mencatat sekitar 30.000 jamaah umrah yang tertunda akibat COVID-19 dan ini akan menjadi prioritas untuk diberangkatkan terlebih dahulu, yang tentu akan menyesuaikan dengan ketentuan-ketentuan baru oleh pemerintah Arab Saudi.
"Jadi masa umrah ini sudah berjalan, Arab Saudi saat ini sudah menerima pemberangkatan umrah dengan masa uji coba," tambah Wakil Sekretaris Amphuri, Agus Salim.
Baca juga: Biro perjalanan umrah di Jambi harapkan relaksasi aturan
Baca juga: Asosiasi travel persoalkan kewajiban deposit setoran umrah
Baca juga: Jamaah umrah kembali ke Mekkah
Ia mengatakan Pemerintah Arab Saudi terus melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan umrah, jika ternyata berhasil dan tidak ada penyebaran COVID-19, pembukaan akses ibadah umrah akan semakin luas.
"Insya Allah akan dibuka lebih banyak lagi, mudah-mudahan Januari sudah ada formasi dan akan normal kembali," ujarnya
Usman Jasad, di Makassar, Senin, mengatakan kenaikan biaya tersebut berkaitan dengan adanya kenaikan pajak dari pemerintah Arab Saudi sebesar 35 persen, kamar hotel yang sebelumnya bisa ditempati untuk empat orang per kamar, sekarang hanya bisa untuk berdua dengan alasan pembatasan sosial.
Baca juga: Pemerintah terbitkan aturan umrah semasa pandemi
"Sehingga, harganya juga akan mengalami kenaikan. Selain itu, ada biaya tes PCR juga masuk pada komponen pelaksanaan umrah," katanya usai melakukan pertemuan bersama Wakil Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman di Kantor Gubernur Sulsel di Makassar.
Oleh karena itu, lanjutnya, Kesthuri dan Ampuri akan berkoordinasi dengan Kementerian Agama untuk menetapkan harga referensi, khususnya penerbangan langsung dari Kota Makassar.
"Tunggulah kami akan berkoordinasi dengan pemerintah terkait untuk menetapkan referensi, yang pasti harga PCR ditanggung oleh jamaah," ujarnya.
Kesthuri Sulsel mencatat sekitar 30.000 jamaah umrah yang tertunda akibat COVID-19 dan ini akan menjadi prioritas untuk diberangkatkan terlebih dahulu, yang tentu akan menyesuaikan dengan ketentuan-ketentuan baru oleh pemerintah Arab Saudi.
"Jadi masa umrah ini sudah berjalan, Arab Saudi saat ini sudah menerima pemberangkatan umrah dengan masa uji coba," tambah Wakil Sekretaris Amphuri, Agus Salim.
Baca juga: Biro perjalanan umrah di Jambi harapkan relaksasi aturan
Baca juga: Asosiasi travel persoalkan kewajiban deposit setoran umrah
Baca juga: Jamaah umrah kembali ke Mekkah
Ia mengatakan Pemerintah Arab Saudi terus melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan umrah, jika ternyata berhasil dan tidak ada penyebaran COVID-19, pembukaan akses ibadah umrah akan semakin luas.
"Insya Allah akan dibuka lebih banyak lagi, mudah-mudahan Januari sudah ada formasi dan akan normal kembali," ujarnya
Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020
Tags: