Presiden: Perpanjangan GSP AS peluang perbaiki investasi
2 November 2020 14:33 WIB
Presiden Joko Widodo pada Kamis (29/11) menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. (Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo mengingatkan perpanjangan fasilitas tarif preferensial umum (Generalized System of Preferences/GSP) dari Amerika Serikat adalah peluang memperbaiki investasi.
"Saya ingin mengingatkan bahwa kesempatan untuk memperbaiki investasi, kita diberi peluang, karena kemarin GSP untuk masuk Amerika Serikat sudah diberi perpanjangan," ujar Presiden dalam arahannya dalam Sidang Kabinet Paripurna, di Istana Negara, yang disaksikan secara virtual, di Jakarta, Senin.
Presiden mengatakan perpanjangan GSP AS menjadi kesempatan, karena Indonesia satu-satunya negara di Asia yang mendapat fasilitas tersebut. Presiden berharap ekspor dapat naik melompat karena fasilitas GSP tersebut.
"Syukur-syukur ini dipakai kesempatan untuk menarik investasi, karena kita punya fasilitas itu. Sehingga orang mau mendirikan industri, pabrik di Indonesia menjadi lebih menarik, karena untuk masuk ke AS kita diberikan fasilitas oleh Amerika," jelas Presiden.
Adapun terkait investasi, Presiden sudah mengingatkan kepada Kepala BKPM beserta Menko Kemaritiman dan Investasi untuk menjaga agar investasi di Indonesia pada kuartal ketiga dapat minus di bawah lima persen, namun belum bisa direalisasikan.
Sehingga dia meminta agar pertumbuhan investasi dapat dikejar pada kuartal keempat 2020, supaya pada kuartal pertama 2021 yakni Januari, Februari, Maret sudah mulai bergerak kembali.
Baca juga: Dorong investasi, Luhut usul negosiasi perdagangan terbatas RI-AS
Baca juga: AS resmi perpanjang fasilitas bebas bea masuk untuk produk Indonesia
Baca juga: Indef: AS perpanjang GSP untungkan UMKM
"Saya ingin mengingatkan bahwa kesempatan untuk memperbaiki investasi, kita diberi peluang, karena kemarin GSP untuk masuk Amerika Serikat sudah diberi perpanjangan," ujar Presiden dalam arahannya dalam Sidang Kabinet Paripurna, di Istana Negara, yang disaksikan secara virtual, di Jakarta, Senin.
Presiden mengatakan perpanjangan GSP AS menjadi kesempatan, karena Indonesia satu-satunya negara di Asia yang mendapat fasilitas tersebut. Presiden berharap ekspor dapat naik melompat karena fasilitas GSP tersebut.
"Syukur-syukur ini dipakai kesempatan untuk menarik investasi, karena kita punya fasilitas itu. Sehingga orang mau mendirikan industri, pabrik di Indonesia menjadi lebih menarik, karena untuk masuk ke AS kita diberikan fasilitas oleh Amerika," jelas Presiden.
Adapun terkait investasi, Presiden sudah mengingatkan kepada Kepala BKPM beserta Menko Kemaritiman dan Investasi untuk menjaga agar investasi di Indonesia pada kuartal ketiga dapat minus di bawah lima persen, namun belum bisa direalisasikan.
Sehingga dia meminta agar pertumbuhan investasi dapat dikejar pada kuartal keempat 2020, supaya pada kuartal pertama 2021 yakni Januari, Februari, Maret sudah mulai bergerak kembali.
Baca juga: Dorong investasi, Luhut usul negosiasi perdagangan terbatas RI-AS
Baca juga: AS resmi perpanjang fasilitas bebas bea masuk untuk produk Indonesia
Baca juga: Indef: AS perpanjang GSP untungkan UMKM
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2020
Tags: