Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj menyatakan, NU akan terus meningkatkan persatuan di antara umat Islam atau ukhuwah islamiyah agar dapat menyumbangkan peradaban yang lebih baik bagi Indonesia.

Said Aqil mengemukakan hal itu saat acara Syukuran dan Do`a untuk KH Said Agil Siroj yang terpilih menjadi ketua umum PBNU periode 2010-2015 yang digelar Lembaga Persahabatan Indonesia-Libya (LPIL) di Jakarta, Kamis.

"NU tidak akan terlibat dalam politik praktis. NU akan terus meningkatkan ukhuwah islamiyah untuk menyumbangkan peradaban Indonesia yang lebih baik," kata Said Aqil yang juga salah satu ketua di LPIL.

Acara syukuran tersebut dihadiri perwakilan 27 organisasi kemasyarakatan (Ormas) Islam di Indonesia. Hadir pula Shekh Mahmoud Reeh dari Qiyadah Sya`biyah Islamiyah Alamiyah atau World Islamic People`s Leadership Libya.

Sebelumnya, dalam acara Harlah ke-64 Muslimat NU, Said Aqil menyatakan kesiapannya untuk dikritik selama memimpin NU.

"Saya siap dikritik daripada diomongin di belakang saja," kata alumni Universitas Ummul Qurra Arab Saudi yang juga pernah "nyantri" di Pesantren Lirboyo Kediri dan Krapyak Yogyakarta itu.

Hanya saja, pengganti KH Hasyim Muzadi itu meminta agar dipahami bahwa setiap orang memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda satu sama lain, dan hal itu merupakan hal yang alamiah.

"Masing-masing ketua umum mempunyai pengalaman yang beda dari yang lain, sehingga satu periode kepemimpinan akan berbeda dengan yang lain, tapi ini merupakan kekayaan jika dibangun dengan kebersamaan," katanya.

(T.S024/R009)