IHSG diperkirakan melemah hari ini, pasca-libur panjang
2 November 2020 09:40 WIB
Ilustrasi - Pekerja melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melalui gawainya di Jakarta. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/wsj.
Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin pagi bergerak turun pasca-libur panjang pada pekan lalu.
IHSG dibuka melemah 20,2 poin atau 0,39 persen ke posisi 5.108,03. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 5,89 poin atau 0,75 persen ke posisi 784,61.
"Untuk IHSG diproyeksikan akan melemah seiring dengan sentimen global dari pasar AS," tulis Tim Riset Samuel Sekuritas dalam laporan yang dikutip Antara di Jakarta, Senin.
Baca juga: IHSG Senin pagi dibuka jatuh 20,2 poin
Pasar AS pekan lalu mengalami koreksi yang cukup dalam secara mingguan dengan minus 6,47 persen pada Index Dow Jones, minus 5,63 persen pada Indeks S&P500, dan minus 5,51 persen pada Index Nasdaq.
Walaupun rilis data PDB AS yang mencatatkan kenaikan 33,1 persen dinilai cukup baik dan di atas konsensus, namun koreksi pada pasar AS tetap terjadi yang merefleksikan keputusan dari stimulus AS yang tidak akan cair sebelum pemilu, kembali melonjaknya kasus COVID-19 secara global, dan ancaman lockdown kedua.
Dari pasar AS sendiri, sentimen yang dapat diperhatikan adalah pemilu presiden AS pada 3 November 2020 mendatang.
Baca juga: Wall Street berakhir jatuh terseret sektor teknologi, lonjakan pandemi
Kasus COVID-19 secara global kembali naik dan AS sendiri mencatatkan rekor barunya pada 30 Oktober dengan penambahan 99.784 kasus, melampaui rekor sebelumnya 75.678 kasus pada 16 Juli 2020.
Tidak hanya di AS, beberapa negara di Eropa pun terlihat mencatatkan kenaikan jumlah kasus harian hingga Inggris memutuskan untuk melakukan lockdown selama empat minggu. Penambahan kasus COVID-19 secara global diduga akibat dari datangnya musim dingin yang membuat transmisi dari virus lebih cepat menyebar pada suhu yang dingin.
Di Indonesia sendiri, kurva penambahan kasus harian COVID-19 sudah mulai menurun. Pada Minggu (1/11) hanya terjadi penambahan sejumlah 2.696 kasus dibandingkan hari sebelumnya 3.143 kasus.
Baca juga: Wall Street dibuka merosot, tertekan penurunan saham teknologi
Sedangkan penambahan pasien sembuh tercatat lebih besar sebanyak 4.141 pasien dan jumlah pasien sembuh sebesar 341.942 pasien. Bila membandingkan dengan total jumlah kasus kumulatif sebanyak 412.784 kasus artinya jumlah pasien sembuh sudah sebesar 82 persen.
Yang dapat diperhatikan dari kasus COVID-19 sendiri adalah perkembangan dari vaksin yang kabarnya akan menyelesaikan ujicoba tahap III pada November ini.
Pekan lalu IHSG ditutup melemah 0,3 persen secara harian sebelum pasar libur. Pekan ini yang dapat diperhatikan dari dalam negeri adalah rilis data inflasi, Markit Manufacturing PMI pada hari ini dan rilis PDB kuartal III pada Kamis (5/11) nanti.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Nikkei menguat 388,48 poin atau 1,69 persen ke 23.365,61, Indeks Hang Seng naik 272,83 poin atau 1,13 persen ke 24.380,25, dan Indeks Straits Times meningkat 20,84 atau 0,86 ke 2.444,68.
Baca juga: Saham Hong Kong balik menguat, Indeks Hang Seng naik 0,69 persen
Baca juga: Saham Tokyo dibuka melambung, terangkat aksi beli saham murah
Baca juga: Saham China dibuka naik, setelah akhir pekan lalu merosot
IHSG dibuka melemah 20,2 poin atau 0,39 persen ke posisi 5.108,03. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 5,89 poin atau 0,75 persen ke posisi 784,61.
"Untuk IHSG diproyeksikan akan melemah seiring dengan sentimen global dari pasar AS," tulis Tim Riset Samuel Sekuritas dalam laporan yang dikutip Antara di Jakarta, Senin.
Baca juga: IHSG Senin pagi dibuka jatuh 20,2 poin
Pasar AS pekan lalu mengalami koreksi yang cukup dalam secara mingguan dengan minus 6,47 persen pada Index Dow Jones, minus 5,63 persen pada Indeks S&P500, dan minus 5,51 persen pada Index Nasdaq.
Walaupun rilis data PDB AS yang mencatatkan kenaikan 33,1 persen dinilai cukup baik dan di atas konsensus, namun koreksi pada pasar AS tetap terjadi yang merefleksikan keputusan dari stimulus AS yang tidak akan cair sebelum pemilu, kembali melonjaknya kasus COVID-19 secara global, dan ancaman lockdown kedua.
Dari pasar AS sendiri, sentimen yang dapat diperhatikan adalah pemilu presiden AS pada 3 November 2020 mendatang.
Baca juga: Wall Street berakhir jatuh terseret sektor teknologi, lonjakan pandemi
Kasus COVID-19 secara global kembali naik dan AS sendiri mencatatkan rekor barunya pada 30 Oktober dengan penambahan 99.784 kasus, melampaui rekor sebelumnya 75.678 kasus pada 16 Juli 2020.
Tidak hanya di AS, beberapa negara di Eropa pun terlihat mencatatkan kenaikan jumlah kasus harian hingga Inggris memutuskan untuk melakukan lockdown selama empat minggu. Penambahan kasus COVID-19 secara global diduga akibat dari datangnya musim dingin yang membuat transmisi dari virus lebih cepat menyebar pada suhu yang dingin.
Di Indonesia sendiri, kurva penambahan kasus harian COVID-19 sudah mulai menurun. Pada Minggu (1/11) hanya terjadi penambahan sejumlah 2.696 kasus dibandingkan hari sebelumnya 3.143 kasus.
Baca juga: Wall Street dibuka merosot, tertekan penurunan saham teknologi
Sedangkan penambahan pasien sembuh tercatat lebih besar sebanyak 4.141 pasien dan jumlah pasien sembuh sebesar 341.942 pasien. Bila membandingkan dengan total jumlah kasus kumulatif sebanyak 412.784 kasus artinya jumlah pasien sembuh sudah sebesar 82 persen.
Yang dapat diperhatikan dari kasus COVID-19 sendiri adalah perkembangan dari vaksin yang kabarnya akan menyelesaikan ujicoba tahap III pada November ini.
Pekan lalu IHSG ditutup melemah 0,3 persen secara harian sebelum pasar libur. Pekan ini yang dapat diperhatikan dari dalam negeri adalah rilis data inflasi, Markit Manufacturing PMI pada hari ini dan rilis PDB kuartal III pada Kamis (5/11) nanti.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Nikkei menguat 388,48 poin atau 1,69 persen ke 23.365,61, Indeks Hang Seng naik 272,83 poin atau 1,13 persen ke 24.380,25, dan Indeks Straits Times meningkat 20,84 atau 0,86 ke 2.444,68.
Baca juga: Saham Hong Kong balik menguat, Indeks Hang Seng naik 0,69 persen
Baca juga: Saham Tokyo dibuka melambung, terangkat aksi beli saham murah
Baca juga: Saham China dibuka naik, setelah akhir pekan lalu merosot
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020
Tags: