Jakarta (ANTARA) - PT PP (Persero) Tbk, BUMN konstruksi dan investasi nasional, menjadi perusahaan konstruksi nasional pertama di Indonesia yang menerapkan Building Information Modeling (BIM) sejak 2015 dan merupakan Enterprise Resource Planning (ERP) berbasis Sistem, Aplikasi dan Produk pada 2016.

"Untuk mewujudkan keseriusan Perseroan terhadap implementasi teknologi BIM di dunia konstruksi Indonesia, Perseroan juga menjadi pioner dalam penyelenggaraan konferensi internasional yang membahas penerapan teknologi digital di industri konstruksi khususnya BIM," kata Corporate Secretary PT PP Yuyus Juarsa dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu.

BIM merupakan seperangkat teknologi, proses, kebijakan yang seluruh prosesnya berjalan secara kolaborasi dan terintegrasi dalam sebuah model digital. Penggunaan teknologi BIM memungkinkan pelaku yang terlibat dalam suatu proyek bekerja secara kolaborasi, mengoptimalkan produktivitas SDM dan kegiatan proyek secara cepat, tepat, akurat, efektif dan efisien selama proses umur siklus bangunan.

Karena itu, katanya, dengan penerapan BIM ini akan membuat efisiensi yang sangat signifikan dari sisi biaya dan waktu pelaksanaan proyek, karena data desain (pra-konstruksi) menjadi sangat detail dan akurat.

Baca juga: PT PP bersinergi dengan perusahaan BUMN bangun KIT Batang

Saat ini, dunia bisnis mengalami era disrupsi di mana perusahaan rintisan dapat menumbangkan perusahaan yang telah lama berdiri. Era disrupsi didorong oleh adanya perkembangan dunia digital dimana sektor konstruksi merupakan salah satu sektor yang akan terkena dampak dari transformasi digital tersebut.

Namun, adopsi digital pada sektor konstruksi jauh lebih lambat dibandingkan dengan sektor lainnya. Efisiensi biaya, produktivitas, peningkatan mutu dan akurasi waktu selalu menjadi tantangan dari tahun demi tahun dalam sektor konstruksi.

"Perseroan memandang perlu diadakannya suatu transformasi menuju era konstruksi digital sebagaimana yang telah diterapkan oleh beberapa negara maju, salah satunya adalah dengan penerapan implementasi teknologi BIM," kata Yuyus.

Baca juga: PT PP selesaikan lima proyek besar selama 2020

Dikatakan, Perseroan telah mengimplementasikan teknologi BIM Level 2 sesuai dengan standar ISO:19650 dimana Perseroan saat ini tengah melakukan proses full audit dan sertifikasi oleh Llyod International yang ditargetkan akan rampung pada bulan Desember mendatang.

Perseroan sudah mulai menerapkan BIM sejak tahun 2015 di proyek-proyek yang dikerjakan oleh Perseroan, mulai dari Aceh hingga Papua, baik pada proyek gedung maupun infrastruktur.

Sejumlah proyek Perseroan yang telah mengadaptasi implementasi teknologi BIM, antara lain proyek Istora Papua, Jalan Tol Manado-Bitung, Bendungan Pidekso, Refinery Development Master Plan/RDMP Balikpapan, Stadion Lukas Enembe, Menara BNI Pejompongan, Apartemen Springwood Serpong, Apartemen Pertamina RU V Balikpapan, kantor perwakilan Bank Indonesia Gorontalo, pengembangan Pelabuhan Sibolga, Jalan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar, Jalan Tol Pandaan-Malang, Bandara Internasional Yogyakarta, dan Jembatan Teluk Kendari.

Sementara itu, Perseroan juga tengah melakukan pengembangan dan implementasi konstruksi digital atas penggunaan program Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR) dan Mixed Reality (MR) agar relevan diterapkan dalam proses konstruksi era pandemi di mana dapat melaksanakan meeting kolaborasi dan koordinasi berbasiskan VR.