Banjir di sejumlah wilayah Banyumas berangsur surut
31 Oktober 2020 16:13 WIB
Anggota Pramuka Peduli Kwarcab Banyumas terlibat dalam kegiatan dapur umum yang dibuka Tagana Kabupaten Banyumas untuk memenuhi kebutuhan warga yang terdampak banjir di Kecamatan Kemranjen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. ANTARA/HO-Pramuka Peduli Kwarcab Banyumas
Banyumas (ANTARA) - Bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, berangsur surut, kata Koodinator Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Banyumas Ady Candra.
"Alhamdulillah hingga siang ini, banjir yang melanda sejumlah desa di Kecamatan Kemranjen, Banyumas, mulai surut meskipun masih ada permukiman yang terendam," katanya di Banyumas, Sabtu.
Kendati demikian, dia mengatakan Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsospermades) Kabupaten Banyumas melalui Tagana Banyumas masih membuka dapur umum untuk melayani kebutuhan konsumsi bagi masyarakat yang terdampak banjir di Desa Sirau, Grujugan, dan Sidamulya, Kecamatan Kemranjen.
Baca juga: Ratusan rumah di Banyumas tergenang banjir akibat tanggul jebol
Selain Tagana, kata dia, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas juga membuka dapur umum di Masjid Baitunnikmah, Desa Sirau.
"Khusus Desa Sirau, jumlah warga yang terdampak banjir awalnya sekitar 1.300 jiwa, namun sekarang sekitar 900 jiwa. Namun dari pantauan, seluruh RW di Sirau masih tergenang banjir," kata dia yang juga Ketua Pramuka Peduli Kwarcab Banyumas.
Lebih lanjut, Ady mengatakan banjir yang melanda sejumlah desa di Kecamatan Kemranjen terjadi sejak Kamis (29/10) malam akibat hujan lebat dalam beberapa hari terakhir.
Menurut dia, lokasi pengungsian tersebar di tiga titik, yakni Masjid Baitunnikmah, Grumbul Pacarmalang, Desa Sirau, Madrasah Ibtidaiyah Fathul Ulim, Desa Sirau, dan Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Sidamulya untuk warga Grumbul Gejebur, Desa Sidamulya.
Selain bencana banjir, hujan lebat yang melanda Kabupaten Banyumas dalam beberapa hari terakhir juga mengakibatkan tanah longsor di sejumlah wilayah seperti Kecamatan Kebasen, Kedungbanteng, dan Gumelar.
Bahkan, hujan lebat disertai angin kencang kembali melanda Kabupaten Banyumas pada Sabtu (31/10) sore setelah kondisi cuaca pada pagi hingga siang hari terlihat cerah.
Baca juga: Tanah longsor dan banjir melanda sejumlah wilayah di Banyumas
Berdasarkan informasi peringatan dini cuaca yang dikeluarkan BMKG pada hari Sabtu (31/10), pukul 15.20 WIB, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Jawa Tengah mulai pukul 15.30 WIB.
Wilayah yang berpotensi terjadi hujan sedang-lebat tersebut di antaranya Kabupaten Banyumas meliputi Kecamatan Lumbir, Sumpiuh, Ajibarang, Gumelar, dan Cilongok, selanjutnya Kabupaten Cilacap meliputi Kecamatan Gandrungmangu dan Kedungreja, serta Kabupaten Banjarnegara meliputi Kecamatan Mandiraja, Wanadadi, Purwanegara, Bawang, dan Banjarmangu.
BMKG juga menyebutkan kondisi cuaca tersebut juga dapat meluas ke sejumlah wilayah di sekitar daerah yang berpotensi terjadi hujan sedang-lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang. *
Baca juga: BPBD Banyumas: angin kencang terjang sejumlah desa
"Alhamdulillah hingga siang ini, banjir yang melanda sejumlah desa di Kecamatan Kemranjen, Banyumas, mulai surut meskipun masih ada permukiman yang terendam," katanya di Banyumas, Sabtu.
Kendati demikian, dia mengatakan Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsospermades) Kabupaten Banyumas melalui Tagana Banyumas masih membuka dapur umum untuk melayani kebutuhan konsumsi bagi masyarakat yang terdampak banjir di Desa Sirau, Grujugan, dan Sidamulya, Kecamatan Kemranjen.
Baca juga: Ratusan rumah di Banyumas tergenang banjir akibat tanggul jebol
Selain Tagana, kata dia, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas juga membuka dapur umum di Masjid Baitunnikmah, Desa Sirau.
"Khusus Desa Sirau, jumlah warga yang terdampak banjir awalnya sekitar 1.300 jiwa, namun sekarang sekitar 900 jiwa. Namun dari pantauan, seluruh RW di Sirau masih tergenang banjir," kata dia yang juga Ketua Pramuka Peduli Kwarcab Banyumas.
Lebih lanjut, Ady mengatakan banjir yang melanda sejumlah desa di Kecamatan Kemranjen terjadi sejak Kamis (29/10) malam akibat hujan lebat dalam beberapa hari terakhir.
Menurut dia, lokasi pengungsian tersebar di tiga titik, yakni Masjid Baitunnikmah, Grumbul Pacarmalang, Desa Sirau, Madrasah Ibtidaiyah Fathul Ulim, Desa Sirau, dan Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Sidamulya untuk warga Grumbul Gejebur, Desa Sidamulya.
Selain bencana banjir, hujan lebat yang melanda Kabupaten Banyumas dalam beberapa hari terakhir juga mengakibatkan tanah longsor di sejumlah wilayah seperti Kecamatan Kebasen, Kedungbanteng, dan Gumelar.
Bahkan, hujan lebat disertai angin kencang kembali melanda Kabupaten Banyumas pada Sabtu (31/10) sore setelah kondisi cuaca pada pagi hingga siang hari terlihat cerah.
Baca juga: Tanah longsor dan banjir melanda sejumlah wilayah di Banyumas
Berdasarkan informasi peringatan dini cuaca yang dikeluarkan BMKG pada hari Sabtu (31/10), pukul 15.20 WIB, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Jawa Tengah mulai pukul 15.30 WIB.
Wilayah yang berpotensi terjadi hujan sedang-lebat tersebut di antaranya Kabupaten Banyumas meliputi Kecamatan Lumbir, Sumpiuh, Ajibarang, Gumelar, dan Cilongok, selanjutnya Kabupaten Cilacap meliputi Kecamatan Gandrungmangu dan Kedungreja, serta Kabupaten Banjarnegara meliputi Kecamatan Mandiraja, Wanadadi, Purwanegara, Bawang, dan Banjarmangu.
BMKG juga menyebutkan kondisi cuaca tersebut juga dapat meluas ke sejumlah wilayah di sekitar daerah yang berpotensi terjadi hujan sedang-lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang. *
Baca juga: BPBD Banyumas: angin kencang terjang sejumlah desa
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020
Tags: