Mozambik Belajar Lembaga Antariksa di Lapan
7 April 2010 19:11 WIB
Dubes Mozambik Carlos Agostinho Do Rosario (kiri) dan Kepala Lapan Adi Sadewo Salatun dalam pertemuan di Kantor Pusat Lapan di Jakarta, Rabu (7/4) (Antara News/Lapan)
Jakarta (ANTARA News) - Dunia internasional memandang serius terhadap keberadaan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), buktinya berbagai tawaran kerja sama di bidang kedirgantaraan baik dari negara maju dan berkembang berdatangan tahun ini.
Mozambik, melalui duta besarnya Carlos Agostinho Do Rosario, Rabu mengunjungi kantor pusat Lapan di Jakarta, juga untuk menjajaki kerja sama dalam bidang kedirgantaraan.
Dalam kunjungannya, Carlos Agostinho menyampaikan bahwa Mozambik ingin mempelajari organisasi lembaga antariksa dan kemandirian Indonesia dalam bidang kedirgantaraan akan dicontoh oleh negara di benua Afrika itu.
Negara ini bermaksud membangun lembaga keantariksaan dengan asistensi Lapan, demikian kata Lapan dalam siaran persnya.
Fokus yang paling tepat untuk Mozambik dalam pembangunan lembaga antariksa adalah di bidang aplikasi data satelit penginderaan jauh.
Dalam pertemuan dengan Kepala Lapan Dr Adi Sadewo Salatun Msc, disepakati bahwa Mozambik akan mengirimkan para ahlinya untuk mempelajari teknologi dan aplikasi penginderaan jauh yang ada di Lapan.
Kelapa Lapan Adi Sadewo Salatun mengatakan, keberhasilan Lapan dalam pengembangan roket dan satelit telah menarik minat Mozambik untuk bekerja sama.
Perhatian dunia pada Lapan semakin baik saat ini. Hal ini terlihat dari kunjungan Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) ke Lapan, Rabu (3/2) lalu.
Dalam kunjungan tersebut, NASA menawarkan kepada Lapan untuk bekerja sama di bidang ilmu pengetahuan kedirgantaraan, salah satunya mengenai penyediaan data satelit penginderaan jauh. Data satelit tersebut bermanfaat untuk observasi bumi guna penanggulangan bencana dan ketahanan pangan.
Usai lawatan NASA, berturut-turut Lapan mendapat kunjungan kerja sama dari Cina dan India. Cina mengajak Lapan menindaklanjuti kerja sama tracking satelit di wilayah Indonesia dengan menggunakan kapal Yuan Wang.
Yuan Wang memuat berbagai peralatan untuk pengendalian dan pemanduan jarak jauh atau Telemetry, Tracking, and Command (TT&C). Sebelumnya, Kapal Yuan Wang melakukan misi pertama di Indonesia pada April 2007. Rencananya, Yuan Wang akan melaksanakan misi kedua di Indonesia pada Agustus 2010.
Sementara India dan Indonesia akan membentuk komisi bersama di bidang keantariksaan. Komisi ini bertujuan mendorong pengembangan implementasi kerja sama keantariksaan kedua negara.
Selama ini Lapan telah menjalin berbagai kerja sama dengan India, salah satunya adalah peluncuran satelit Lapan-Tubsat dengan menggunakan roket India pada Januari 2007. Lapan juga telah menandatangani kontrak kerja sama peluncuran satelit kembar (Twinsat) pada 2011 dengan menggunakan roket milik India.
Hingga kini, Lapan telah menjalin kerja sama dengan berbagai negara seperti Rusia, Australia, Jerman, Jepang, dan Ukraina.
Kunjungan NASA, Cina, India, dan Mozambik, serta berbagai kerja sama yang telah dijalin menunjukkan bahwa Lapan memiliki arti penting bagi ilmu pengetahuan kedirgantaraan dunia.
(ANT/S026)
Mozambik, melalui duta besarnya Carlos Agostinho Do Rosario, Rabu mengunjungi kantor pusat Lapan di Jakarta, juga untuk menjajaki kerja sama dalam bidang kedirgantaraan.
Dalam kunjungannya, Carlos Agostinho menyampaikan bahwa Mozambik ingin mempelajari organisasi lembaga antariksa dan kemandirian Indonesia dalam bidang kedirgantaraan akan dicontoh oleh negara di benua Afrika itu.
Negara ini bermaksud membangun lembaga keantariksaan dengan asistensi Lapan, demikian kata Lapan dalam siaran persnya.
Fokus yang paling tepat untuk Mozambik dalam pembangunan lembaga antariksa adalah di bidang aplikasi data satelit penginderaan jauh.
Dalam pertemuan dengan Kepala Lapan Dr Adi Sadewo Salatun Msc, disepakati bahwa Mozambik akan mengirimkan para ahlinya untuk mempelajari teknologi dan aplikasi penginderaan jauh yang ada di Lapan.
Kelapa Lapan Adi Sadewo Salatun mengatakan, keberhasilan Lapan dalam pengembangan roket dan satelit telah menarik minat Mozambik untuk bekerja sama.
Perhatian dunia pada Lapan semakin baik saat ini. Hal ini terlihat dari kunjungan Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) ke Lapan, Rabu (3/2) lalu.
Dalam kunjungan tersebut, NASA menawarkan kepada Lapan untuk bekerja sama di bidang ilmu pengetahuan kedirgantaraan, salah satunya mengenai penyediaan data satelit penginderaan jauh. Data satelit tersebut bermanfaat untuk observasi bumi guna penanggulangan bencana dan ketahanan pangan.
Usai lawatan NASA, berturut-turut Lapan mendapat kunjungan kerja sama dari Cina dan India. Cina mengajak Lapan menindaklanjuti kerja sama tracking satelit di wilayah Indonesia dengan menggunakan kapal Yuan Wang.
Yuan Wang memuat berbagai peralatan untuk pengendalian dan pemanduan jarak jauh atau Telemetry, Tracking, and Command (TT&C). Sebelumnya, Kapal Yuan Wang melakukan misi pertama di Indonesia pada April 2007. Rencananya, Yuan Wang akan melaksanakan misi kedua di Indonesia pada Agustus 2010.
Sementara India dan Indonesia akan membentuk komisi bersama di bidang keantariksaan. Komisi ini bertujuan mendorong pengembangan implementasi kerja sama keantariksaan kedua negara.
Selama ini Lapan telah menjalin berbagai kerja sama dengan India, salah satunya adalah peluncuran satelit Lapan-Tubsat dengan menggunakan roket India pada Januari 2007. Lapan juga telah menandatangani kontrak kerja sama peluncuran satelit kembar (Twinsat) pada 2011 dengan menggunakan roket milik India.
Hingga kini, Lapan telah menjalin kerja sama dengan berbagai negara seperti Rusia, Australia, Jerman, Jepang, dan Ukraina.
Kunjungan NASA, Cina, India, dan Mozambik, serta berbagai kerja sama yang telah dijalin menunjukkan bahwa Lapan memiliki arti penting bagi ilmu pengetahuan kedirgantaraan dunia.
(ANT/S026)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010
Tags: