Jakarta (ANTARA) - Platform belanja online Lazada memastikan data pengguna di Indonesia dan negara Asia Tenggara lain aman, menyusul peretasan di platform RedMart milik mereka.

"Kami dapat memastikan bahwa data para pelanggan Lazada di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, tidak terpengaruh oleh kejadian ini," kata Lazada, dalam keterangan resmi kepada ANTARA, Sabtu.

Lazada menemukan upaya peretasan tersebut pada 29 Oktober lalu di Singapura. Isu keamanan data tersebut melibatkan basis data khusus RedMart yang di-hosting oleh penyedia layanan pihak ketiga.

"Data pelanggan yang di-hosting di basis data tersebut sudah habis masa pelayanannya selama lebih dari 18 bulan dan terakhir diperbarui pada Maret 2019," kata Lazada.

Peretas mendapatkan nama, nomor telepon, email, alamat, kata sandi yang terenkripsi dan sebagian nomor kartu kredit dari pelanggan RedMart.

"Data ini digunakan di aplikasi dan situs web RedMart sebelumnya, yang sekarang sudah tidak lagi digunakan".



Baca juga: Lazada diretas, klaim data aman

Baca juga: Lazada perbanyak "shoppertainment" sambut festival belanja 11.11

Baca juga: Tiga hal yang diborong pembeli e-commerce Asia Tenggara saat pandemi