Banda Aceh (ANTARA News) - Gempa bumi yang mengguncang Kabupaten Simeulue, Provinsi Aceh, Rabu pukul 05.15 WIB, dilaporkan sempat menimbulkan tsunami (smong) satu hingga dua meter di Labuhan Bajau, Kecamatan Teupah Selatan dan terhempas ke darat 10-15 meter.

"Sekarang air laut sudah surut dan masyarakat gampong (desa) Kawat yang sempat lari ke gunung sudah kembali ke rumah, sementara warga yang mengalami luka berat dan luka ringan sudah dibawa ke rumah sakit umum daerah (RSUD) di Sinabang," kata Menurut Camat Teupah Selatan Helmi yang dihubungi di Simeulue, Rabu siang.

Tsunami, yang dalam bahan Simeulue disebut "smong" itu juga sempat mendorong sebuah kapal pukat harimau yang ditangkap aparat keamanan hingga beberapa meter ke darat.

Kecamatan Teupah Selatan berada di bagian selatan Kabupaten Simeulue, dengan ibukota Sinabang, berjarak 110 mil laut dari daratan Aceh, Kabupaten Aceh Barat.

Kecamatan ini memiliki 19 gampong dengan jumlah penduduk seluruhnya tercatat 8.900 jiwa.

Menurut Camat Helmi, gempa bumi yang mengguncang wilayah itu begitu kencang sehingga banyak warga tidak dapat menyelamatkan diri dan terhimpit bangunan dan tertimpa pohon yang tumbang saat fenomena alam tersebut terjadi.

Warga masyarakat yang luka-luka akibat gempa bumi 7,2 Skala Richter (SR) itu tercatat 41 orang. Bagi korban yang luka-luka sudah dibawa ke rumah sakit, sementara 20 orang luka ringan diperbolehkan kembali ke rumah.

Fasilitas yang rusak berat dan ringan akibat gempa tercatat 46 unit rumah masyarakat, tujuh masjid, satu mushala, satu Puskesmas pembantu (Pustu), satu Posyandu, satu jembatan Kabupaten, 42 tiang listrik roboh dan sejumlah pohon dilaporkan tumbang.

Kabupaten Simeulue merupakan wilayah kepulauan dengan delapan kecamatan. Kecamatan Teupah Selatan tercatat daerah gempa terparah.

Sementara di ibukota Kabupaten Simeuleu Sinabang dilaporkan Masjid Baitul Makmur juga rusak akibat gempa tersebut.

Sekretaris Komisi C DPR Kabupaten Simeulue Rahmad mengharapkan dukungan bantuan bagi korban gempa.

Belum ada bantuan yang disalurkan setelah bencana alam gempa terjadi, sementara korban luka berat kini sedang dirawat di RSUD Sinabang.
(S019/B010)