Banda Aceh (ANTARA News) - Gempa susulan masih terjadi di Kabupaten Simeulue, Provinsi Aceh, akibatnya warga yang berada di sepanjang pesisir pantai kepulauan itu hingga kini masih mengungsi ke gunung, karena khawatir bakal terjadi Tsunami.

Sekretaris Panglima Laot (lembaga adat laut) Kecamatan Teupah Selatan, Irfanuddin saat dihubungi dari Banda Aceh, Rabu, mengatakan, gempa susulan terjadi pada pukul 11.00 WIB, namun tidak sekuat yang terjadi pukul 05.15 WIB sebesar 7,2 SR.

Meskipun tidak kuat, namun masyarakat tetap khawatir, sehingga mereka mengungsi ke tempat yang lebih tinggi dan jauh dari pantai, kata Irfanuddin yang juga Ketua Cabang Partai Pemuda Indonesia (PPI) Teupah Selatan itu.

Selain itu, permukaan air laut mengalami kenaikan hingga satu meter pasca gempa mengakibatkan perabu milik nelayan terdampar dan rusak.

Disebutkan, sedikitnya 60 perabu yang terbuat dari fiber glass mengalami kerusakan, karena terbentur dengan batu, serta pabrik es berkapasitas 1 ton/hari itu rusak berat.

Akibat gempa, para nelayan di daerah tersebut tidak berani melaut, disamping kapal mereka banyak yang rusak, katanya.

Sebuah masjid di kecamatan itu dilaporkan mengalami rusak berat, setelah dindingnya retak-retak.

Ketika ditanya apakah sudah ada instansi terkait yang sudah membangun tenda darurat, ia menyatakan, pihak Palang Merah Indonesia sudah mendirikan tenda darurat untuk menampung sementara warga yang mengungsi.(H011/A024)