Jakarta (ANTARA) - Manajer Wolverhampton Wanderers Nuno Espirito Santo meminta Liga Premier menyingkirkan model bayar-per-tayang (PPV) yang saat ini berlaku untuk menyaksikan pertandingan di luar slot siaran reguler di tengah kritik luas dari penggemar.

BT Sport dan Sky Sports menyiarkan semua pertandingan Liga Premier sebagai bagian dari paket sepak bola mereka yang ada. Ini merupakan langkah sementara karena ada aturan pembatasan penonton di lapangan sebagai akibat pandemi COVID-19.

Tetapi itu berubah awal bulan ini berdasarkan rencana sementara di mana laga-laga yang belum dipilih untuk disiarkan Oktober hanya tersedia dibeli melalui platform PPV.

Baca juga: Bos Newcastle Ashley minta Liga Premier tinjau penetapan harga PPV
Baca juga: Manajer Burnley tak ambil pusing soal rumor perpindahan kepemilikan


Wolves akan menjamu Crystal Palace Jumat malam di mana penonton diminta membayar 14,95 pound (Rp283 ribu) untuk menonton siaran pertandingan itu secara langsung.

"Mereka harus mencari solusi yang lebih baik," kata Nuno kepada wartawan. "Sayang kami tidak memiliki solusi yang sempurna, jadi ada semoga niat ke sana."

"Saya kira itu satu-satunya hal yang bisa membantu kami. Yang saya lihat adalah dari jumlah penonton yang tidak terlibat dengan yang terjadi saat ini."

Liga Premier mengatakan skema PPV telah diperpanjang sampai pertandingan-pertandingan yang dimainkan 6-8 November.

"Setelah berkonsultasi dengan klub-klub, semua unsur layanan bayar-per-tayang, termasuk harga, akan ditinjau ulang menjelang laga-laga Liga Inggris setelah jeda internasional akhir bulan depan," kata Liga Premier seperti dikutip Reuters.

​​​​​Baca juga: Alasan ada yang kalah 1-6 dan 2-7 menurut kapten Wolves
Baca juga: Bek Manchester United Alex Telles terpapar COVID-19
Baca juga: Leicester tanpa Timothy Castagne untuk tiga laga ke depan