Moeldoko dukung kawasan food estate di Kabupaten Lingga
29 Oktober 2020 20:02 WIB
Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Moeldoko melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau. (ANTARA/HO)
Lingga (ANTARA) - Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Moeldoko meresmikan sekaligus mendukung kawasan lahan pangan terintegrasi (food estate) wiratama di atas lahan seluas 1.800 hektare di Kecamatan Singkep Barat, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri, Kamis (29/10).
"Program pengembangan kawasan food estate ini merupakan kerjasama HKTI Kepri dengan PT. Wiratama Persada Mandiri," kata Moeldoko.
Kepala Staf Kepresidenan itu memuji semangat dan kegigihan Ketua HKTI Kepri sekaligus Bupati Kabupaten Lingga Alias Wello dalam memperjuangkan kebangkitan pertanian di wilayah tersebut.
Moeldoko juga menceritakan bagaimana kegigihan Alias Wello yang terus - menerus berkomunikasi dengannya untuk menjadikan Lingga sebagai sentra pertanian tanaman pangan di wilayah perbatasan.
Baca juga: Mentan sebut tujuh investor siap dukung food estate di Humbahas
"Bayangkan, saya sudah enam kali ke Lingga selama empat tahun terakhir. Ini semua karena Pak Alias Wello tidak bosan - bosan terus berkomunikasi dan datang kepada saya bicara tentang pertanian," katanya.
Mantan Panglima TNI itu berharap kehadiran dan perhatiannya terhadap Lingga bisa menjadi penyemangat bagi para petani dan pemangku kepentingan untuk mewujudkan Lingga sebagai kawasan penyangga kebutuhan pangan di Kepri.
"Kami hadir mengajak masyarakat untuk mengenal teknologi pertanian, sehingga kehidupan petani menjadi lebih baik. Saya ingin terus mendoktrin petani harus kaya," katanya menegaskan.
Sementara itu, Ketua HKTI Kepri Alias Wello menceritakan pengalamannya memulai pembangunan pertanian di Lingga yang penuh tantangan dan hambatan.
Baca juga: Pengamat: Proyek food estate menjawab krisis pangan jangka panjang
Satu sisi, katanya, masyarakat Lingga mayoritas nelayan dan di sisi yang lain memiliki ketergantungan pasokan pangan dari luar daerah yang tak boleh dibiarkan berlarut - larut.
"Saya punya mimpi, Lingga menjadi sentra industri pangan terbesar di Kepri. Sebab, memiliki potensi lahan produktif dan sumber daya air yang melimpah," ujarnya.
Politisi NasDem itu menyebutkan pada awal menjabat sebagai Bupati Lingga, 17 Februari 2016, Ia langsung menetapkan program 100 hari kerjanya adalah pencetakan sawah baru.
Semuanya berjalan baik, dulu sawah di Lingga itu dianggap mitos, tapi kini sawah sudah menjadi sumber kehidupan bagi petani.
Pria yang akrab disapa AWe ini mengaku optimistis potensi lahan pertanian tanaman pangan di Lingga dapat digarap secara maksimal karena kuatnya dukungan dari Pemerintah Pusat.
"Berdasarkan data dari Dinas Pertanian, Lingga memiliki potensi lahan pertanian sekitar 10.000 hektare. Sekarang baru tercetak jadi sawah sekitar 900 hektare. Ditambah lagi pengembangan kawasan food estate seluas 1.800 hektare," tuturnya.
Moeldoko didampingi Alias Wello dan rombongan turut meninjau pabrik pakan ikan dan tepung ikan, serta Politeknik Pertanian, Perikanan dan Peternakan di Dabo Singkep.
"Program pengembangan kawasan food estate ini merupakan kerjasama HKTI Kepri dengan PT. Wiratama Persada Mandiri," kata Moeldoko.
Kepala Staf Kepresidenan itu memuji semangat dan kegigihan Ketua HKTI Kepri sekaligus Bupati Kabupaten Lingga Alias Wello dalam memperjuangkan kebangkitan pertanian di wilayah tersebut.
Moeldoko juga menceritakan bagaimana kegigihan Alias Wello yang terus - menerus berkomunikasi dengannya untuk menjadikan Lingga sebagai sentra pertanian tanaman pangan di wilayah perbatasan.
Baca juga: Mentan sebut tujuh investor siap dukung food estate di Humbahas
"Bayangkan, saya sudah enam kali ke Lingga selama empat tahun terakhir. Ini semua karena Pak Alias Wello tidak bosan - bosan terus berkomunikasi dan datang kepada saya bicara tentang pertanian," katanya.
Mantan Panglima TNI itu berharap kehadiran dan perhatiannya terhadap Lingga bisa menjadi penyemangat bagi para petani dan pemangku kepentingan untuk mewujudkan Lingga sebagai kawasan penyangga kebutuhan pangan di Kepri.
"Kami hadir mengajak masyarakat untuk mengenal teknologi pertanian, sehingga kehidupan petani menjadi lebih baik. Saya ingin terus mendoktrin petani harus kaya," katanya menegaskan.
Sementara itu, Ketua HKTI Kepri Alias Wello menceritakan pengalamannya memulai pembangunan pertanian di Lingga yang penuh tantangan dan hambatan.
Baca juga: Pengamat: Proyek food estate menjawab krisis pangan jangka panjang
Satu sisi, katanya, masyarakat Lingga mayoritas nelayan dan di sisi yang lain memiliki ketergantungan pasokan pangan dari luar daerah yang tak boleh dibiarkan berlarut - larut.
"Saya punya mimpi, Lingga menjadi sentra industri pangan terbesar di Kepri. Sebab, memiliki potensi lahan produktif dan sumber daya air yang melimpah," ujarnya.
Politisi NasDem itu menyebutkan pada awal menjabat sebagai Bupati Lingga, 17 Februari 2016, Ia langsung menetapkan program 100 hari kerjanya adalah pencetakan sawah baru.
Semuanya berjalan baik, dulu sawah di Lingga itu dianggap mitos, tapi kini sawah sudah menjadi sumber kehidupan bagi petani.
Pria yang akrab disapa AWe ini mengaku optimistis potensi lahan pertanian tanaman pangan di Lingga dapat digarap secara maksimal karena kuatnya dukungan dari Pemerintah Pusat.
"Berdasarkan data dari Dinas Pertanian, Lingga memiliki potensi lahan pertanian sekitar 10.000 hektare. Sekarang baru tercetak jadi sawah sekitar 900 hektare. Ditambah lagi pengembangan kawasan food estate seluas 1.800 hektare," tuturnya.
Moeldoko didampingi Alias Wello dan rombongan turut meninjau pabrik pakan ikan dan tepung ikan, serta Politeknik Pertanian, Perikanan dan Peternakan di Dabo Singkep.
Pewarta: Ogen
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: