Denpasar (ANTARA News) - Sebanyak 60 foto eksklusif Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri sejak zaman orde baru hingga era reformasi dipamerkan di arena Kongres III PDIP di Sanur, Bali, 5-9 April 2010.

Foto-foto karya fotografer senior di Bali Joko Sugianto, disambut penuh apresiatif oleh Megawati yang didampingi Ketua Panitia Kongres PDIP Puan Maharani dan Taufiq Kiemas saat pembukaan pameran foto tersebut, Senin malam.

Karya Joko Sugianto itu bercerita sejak Megawati masih berkiprah di Partai Demokrasi Indonesia (PDI). Megawati mulai menapaki jejak politik pada 1987, ketika menjadi salah satu ketua DPP PDI, dan sempat membuka sejumlah konferensi cabang dan daerah di Bali bersama pengurus DPP PDI lainnya, seperti Fatimah Achmad.

Kelompok foto lainnya adalah saat Megawati di bawah tekanan Orde Baru. Pada 1993, Megawati terpilih menjadi Ketua DPP PDI melalui Kongres Luar Biasa di Surabaya.

Namun pemerintah Orde Baru terus merongrongnya dan puncaknya pada tahun 1996 membuat kongres tandingan di Medan. Megawati pun menggugat dan salah satunya dinyatakan menang di Pengadian Negeri Denpasar.

Kongres PDI versi Soerjadi ditentang habis-habisan, antara lain lewat gerakan cap jempol darah. "Saya terus mengabadikan peristiwa itu," kata Joko Sugianto yang juga wartawan.

Foto yang lebih eksklusif adalah saat Megawati keliling Bali, mengunjungi keluarganya di Buleleng dan seluruh pelosok Bali hingga ke Nusa Penida, Kabupaten Klungkung.

Karya yang dipamerkan bersambung dengan keberadaan Megawati di Kongres PDI 1998. Setelah perubahan politik 1998, membuat PDI Pro-Megawati bangkit dan dapat melaksanakan Kongres V di Bali. Inilah kongres yang menandai perubahan nama menjadi PDI Perjuangan.

Kongres itu mengantar kemenangan PDI Perjuangan pada pemilihan umum legistatif 1999. Ironisnya pada Sidang Umum MPR 1999, Megawati dijegal oleh poros tengah sehingga gagal menjadi presiden. Massa pendukung Megawati di Bali pun marah dan melakukan sejumlah aksi anarkis.

Joko berharap foto-foto itu akan menjadi refleksi bagi peserta kongres untuk mengingatkan betapa beratnya perjuangan di masa lalu.

"Sekaligus agar mereka sadar bahwa PDI Perjuangan besar karena dukungan rakyat," pesannya.
(I020/B010)