Dari kasus-kasus baru itu, 23 merupakan penularan lokal di Xinjiang yang melibatkan para pasien tanpa gejala sebelumnya menyusul penularan massal yang dilaporkan di Kashgar. Selebihnya merupakan penularan impor yang berasal dari luar negeri.
Peningkatan dalam penularan COVID-19 yang terkonfirmasi itu merupakan yang tertinggi sejak 49 kasus dilaporkan pada 9 Agustus, tapi masih merupakan pecahan angka yang kecil dari apa yang dialami negara itu pada puncak wabah pada Februari.
Jumlah keseluruhan kasus baru tanpa gejala COVID-19 di China daratan saat ini bertengger di angka 85.915, sementara korban meninggal tetap tak berubah sebanyak 4.634 orang, demikian dilaporkan Reuters.
Menurut Worldometer, laman penyedia data COVID-19, China saat ini menempati peringkat ke-55 dari 218 negara yang dilanda pandemi. Peringkat pertama masih ditempati Amerika Serikat dengan total kasus sebanyak 9.120.751 dan 223.130 kematian.
Baca juga: COVID-19 di Xinjiang makin tinggi, China keluarkan edaran
Baca juga: Tsinghua University luncurkan mobil lab COVID-19 berbasis 5G
Baca juga: Lembaga Brazil impor vaksin COVID-19 China yang ditolak Bolsonaro