Jakarta (ANTARA) - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan pada pertemuan pejabat tingkat tinggi Kementerian Ketenagakerjaan se-ASEAN, Indonesia mengusulkan mengadopsi deklarasi ASEAN tentang peningkatan pekerja untuk daya saing di masa depan.

"Peningkatan itu di antaranya ketahanan dan ketangkasan menghadapi pekerjaan di masa depan," kata dia usai pertemuan pejabat tingkat tinggi Kementerian Ketenagakerjaan se-ASEAN di Jakarta, Rabu.

Baca juga: Pertemuan Menteri Ketenagakerjaan ASEAN hasilkan sejumlah kesepakatan

Untuk mewujudkannya, Menaker Ida mandorong kerja sama antarnegara anggota ASEAN, mitra ASEAN, mitra sosial dan organisasi internasional guna mencapai deklarasi tersebut.

Ke depan, perlu menghasilkan langkah-langkah progresif dalam mewujudkan daya saing, ketahanan dan ketangkasan pekerja ASEAN guna menghadapi pekerjaan di era ekonomi digital.

Beberapa hal yang menjadi perhatian ialah mempercepat akses keterampilan vokasi bagi tenaga kerja terutama dalam penguasaan teknologi, sehingga mereka bisa mengisi lapangan kerja yang tersedia di era ekonomi digital.

"Ini bertujuan agar pekerja dapat bertahan di situasi pandemi COVID-19," ujarnya.

Pelaksanaan program skilling, upskilling dan reskilling yang telah diluncurkan Kemnaker di bidang pelatihan kerja melalui balai-balai pelatihan kerja yang ada di Indonesia dengan melibatkan pihak industri maupun pemangku kepentingan lainnya.

Ia menjelaskan beberapa tantangan di era ekonomi digital, seperti bentuk dan hubungan kerja, kesehatan serta keselamatan kerja, jaminan sosial termasuk masih minimnya orientasi kewirausahaan angkatan kerja di kawasan ASEAN telah dibahas dan akan ditindaklanjuti.

Baca juga: Penyamaan kualifikasi profesi perluas pasar tenaga kerja

Baca juga: Akademisi: sertifikasi tenaga kerja ASEAN harus dipertegas

Baca juga: Kemenlu: tenaga kerja jangan khawatir hadapi MEA


Pada kesempatan itu, Menaker juga menyampaikan berbagai aktivitas ASEAN yang didukung oleh tiga negara mitra ASEAN sejak 2019. Di antaranya pengarusutamaan gender ke dalam kebijakan ketenagakerjaan untuk mendorong pekerjaan yang layak.

"Hal itu dengan dukungan pendanaan dari ASEAN Republik Of Korea Coorporation Fund," ujarnya.

Tidak hanya itu, termasuk pula peningkatan sumber daya manusia ASEAN melalui kurikulum technical vokational education training yang didukung keterlibatan industri dan informasi pasar kerja dengan dukungan dana ASEAN Republik Of Korea Coorporation Fund.