Manado (ANTARA News) - Bank Indonesia (BI) memperketat pengawasan uang palsu di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menjelang pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada).

"Pengalaman tahun lalu, pesta demokrasi kerap dimanfaatkan oknum tidak bertanggung jawab dengan mengedarkan uang palsu, untuk itu BI Manado akan mengawasi ketat," kata Kepala Bidang Ekonomi Moneter BI Manado, Samuel Mandagi, di Manado, Senin.

Samuel mengatakan, yang berpotensi dalam pengedaran uang palsu yakni saat kampanye calon berlangsung dengan apa yang dikenal dengan politik uang.

Langkah mengeliminasi peredaran uang palsu yang sudah dilakukan BI saat ini, yakni meningkatkan sosialisasi tentang keaslian mata uang rupiah kepada pihak terkait langsung dengan penerimaan uang, seperti kasir swalayan dan pusat perdagangan, kantor-kantor, perbankan dan masyarakat umum.

"Juga yang tak luput diperhatikan yakni sosialisasi kepada masyarakat yang tinggal di daerah perbatasan, ditengarai menjadi salah satu titik distribusi uang palsu," kata Samuel.

Data temuan uang palsu dilaporkan ke BI Manado pada Februari 2010 sebanyak empat lembar, keseluruhannya pecahan 50 ribu.

Peneliti Muda Senior BI Manado, Hasiando Manik, mengatakan bahwa perlu keterlibatan langsung masyarakat melaporkan bila temukan uang palsu demikian juga informasi lainnya, sehingga jaringan uang palsu bisa terbongkar.

"Jaringan uang palsu sangat rapih, untuk itu butuh bantuan masyarakat bila menemukan ada yang mencurigakan atau tertangkap tangan mengedarkan uang palsu, segera dilaporkan ke BI atau pihak berwajib," kata Hasiando.
(T.G004//R007/P003)