Jakarta (ANTARA) - Bertepatan peringatan Hari Sumpah Pemuda, sekelompok orang dari berbagai kalangan yang menamakan diri mereka penggerak komunitas yakni sutradara Eugene Panji, pengusaha Salman Subakat, Dharmaji Suradika, Suci Hendrina, Sasa Ratna Puspita bersama ratusan orang lainnya melakukan sosialisasi gerakan pencegahan COVID-19, bernama CENTANG.

CENTANG merupakan cegah dengan 3M memakai masker dengan benar, mencuci tangan dengan sabun secara rutin, dan menjaga jarak dengan tertib, serta "TANGgung jawab" dengan 3T yakni testing secara berkala, telusuri dan lacak kontak fisik, dan terapkan perawatan dan isolasi mandiri dalam ruangan. Gerakan ini disosialisasikan kali pertama secara virtual dalam acara bertajuk “Sumpah Pemuda 2020, Kita Bersatu Akhiri Corona” pada Rabu ini.

"Melalui program CENTANG yang diluncurkan di momen Sumpah Pemuda ini, perilaku penerapan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari bisa dilakukan secara masif dan terus menerus, sebagai upaya kita semua akhiri COVID-19 corona serta menjadi perilaku yang nyata dalam bertanggung jawab dengan orang di sekitar untuk menghadapi pandemi ini," kata Eugene dalam siaran persnya, Rabu.

Baca juga: Psikolog: Pandemi pengaruhi psikologi keluarga

"Jika dulu Pemuda Indonesia bersatu lawan penjajahan perang, kini kita lawan penjajah kita, Corona, dengan persatuan dan gerakan bersama,” sambung dia yang juga salah satu penggagas CENTANG itu.

Masyarakat bisa mengambil bagian dalam gerakan ini antara lain mendonasikan karya atau dana untuk menyebarluaskan gerakan secara masif, atau mengajak orang di sekitar untuk melakukan pencegahan melalui materi kreatif yang tersedia dalam halaman resmi Centang.id.

"Kami sangat bersemangat dan mendukung gerakan komunitas anak muda yang menjadi bagian dari penggerak masyarakat. Dengan berpartisipasi, kita semua berarti menyayangi diri kita sendiri serta orang-orang yang ada di sekitar kita," ujar Salman.

Baca juga: Fakta pemuda soal COVID-19, tak percaya tertular dan enggan patuhi 3M

Baca juga: Psikolog: Pemuda jangan takut bermimpi walau pandemi