Jakarta (ANTARA) - Sony mengatakan permintaan untuk konsol PlayStation 5 (PS5) melalui pra-pemesanan "sangat besar," sesuai dengan target perusahaan asal Jepang itu untuk berada di posisi terdepan dengan peluncuran perangkat tersebut pada 12 November.

Pra-penjualan konsol PS5 yang digelar di Amerika Serikat dalam 12 jam memiliki jumlah yang sama dengan 12 pekan pertama penjualan pendahulunya PlayStation 4, menurut CEO Sony Interactive Entertainment, Jim Ryan.

"Permintaan seperti yang ditunjukkan oleh jumlah pra-pemesanan sangat, sangat besar," kata Ryan kepada Reuters, dikutip Rabu.

Baca juga: Sony pastikan Netflix dan Disney+ ada di PS5

Baca juga: Kapan harga PlayStation 5 turun? Ini prediksinya


Sony menjual lebih dari 100 juta unit PS4, dan berharap penggunanya beralih ke perangkat baru dengan menghadirkan sejumlah judul, seperti "Marvel's Spider-Man: Miles Morales" dengan grafis, suara dan umpan balik yang ditingkatkan melalui pengontrol baru.

Peluncuran PS5 terjadi di tengah pandemi COVID-19 yang telah mendorong perusahaan game, tetapi juga mengganggu jaringan ritel, pengembangan game, dan rantai pasokan manufaktur di seluruh dunia.

"Mungkin tidak semua orang yang ingin membeli PS5 pada hari peluncuran akan dapat menemukannya,” kata Ryan, menambahkan bahwa perusahaan "bekerja sekeras yang kami bisa" untuk memastikan pasokan aman saat musim belanja akhir tahun.

Sony diperkirakan akan mengalami pertumbuhan laba game kuartalan karena pengguna PS4 beralih ke unduhan dengan margin lebih tinggi, dengan perkiraan PS5 menjadi perangkat generasi berikutnya pertama yang tidak mendorong divisi game ke kerugian tahunan di tahun peluncurannya.

Sony telah membangun jaringan studio internal yang memproduksi sejumlah judul eksklusif, termasuk "Ghost of Tsushima" dari Sucker Punch Productions, untuk menangkis saingannya Xbox milik Microsoft dan pendatang baru lainnya.

"Pengembangan game AAA adalah hal yang sangat rumit dan sulit dilakukan," kata Ryan menggunakan istilah industri untuk game dengan budget besar. Sony telah "belajar banyak pelajaran selama bertahun-tahun" yang dimasukkan ke dalam mengamankan jajaran peluncuran PS5, tambahnya.

Sony berencana untuk mengembangkan kapabilitas studionya secara organik.

Sejumlah analis memperkirakan industri game akan terus mendapat dorongan dari konsumen yang harus berada di rumah karena pandemi COVID-19.

Ryan mengatakan Sony akan mendorong keterikatan interaksi konsumen.

"Kami benar-benar mengarapkan hal itu dan optimis kami dapat melakukan lebih baik daripada yang kami kira," kata Ryan.


Baca juga: Pra-pemesanan PS5 membludak di berbagai negara

Baca juga: Stok pra-pemesanan PlayStation 5 bakal ditambah

Baca juga: Sony minta maaf soal pra-pemesanan PlayStation 5