Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim mengatakan selama pandemi COVID-19 perguruan tinggi terus berinovasi, para dosen dan mahasiswa ikut aktif melakukan penelitian dan pengembangan untuk mengatasi penularan virus corona tipe baru.

"Sejak pembelajaran jarak jauh diimplementasikan di perguruan tinggi guna mencegah penyebaran virus COVID-19, kegiatan perkuliahan terus berinovasi," katanya dalam webinar di Jakarta, Rabu.

"Ini sungguh luar biasa. Betapa haru dan bangganya bangsa akan kegigihan para mahasiswa dan dosen dalam melakukan aksi nyata gotong royong, saling membantu," ia menambahkan.

Menurut dia, hasil-hasil inovasi para dosen dan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi sudah ada yang diproduksi secara massal, termasuk di antaranya alat tes diagnostik cepat RIGHA, robot untuk membantu penanganan pasien COVID-19 di rumah sakit pendidikan, serta ventilator.

"Para mahasiswa kita juga melakukan pengabdian kepada masyarakat. Sejak bulan April tak kurang dari 15.000 mahasiswa terjun sebagai relawan untuk mitigasi pandemi melalui program Rekon atau Relawan COVID-19 Nasional," katanya.

Selain itu, ia melanjutkan, ada ribuan mahasiswa peserta program Kampus Mengajar Perintis membantu pembelajaran murid-murid sekolah dasar dan menjalankan kuliah kerja nyata tematik sejak Juni 2020.

Para mahasiswa, menurut dia, juga menjalankan tugas sebagai agen perubahan perilaku, turut mengajak masyarakat dan peserta didik menjalankan protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus corona seperti menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun, dan menghindari kerumunan.

Baca juga:
ITS-Unair kolaborasi buat robot sterilisasi untuk cegah COVID-19
UI serahkan bantuan ventilator COVENT-20 ke BNPB