Rusia minta izin WHO bagi penggunaan darurat vaksin Sputnik V
28 Oktober 2020 09:18 WIB
Seorang perawat memperlihatkan sebuah kotak dengan vaksin Rusia "Sputnik-V" untuk melawan penyakit virus korona (COVID-19) disiapkan untuk suntikan dalam tahap uji coba pasca-pendaftaran di sebuah klinik di Moskow, Rusia, Kamis (17/9/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Tatyana Makeyeva/aww/cfo
Bengaluru (ANTARA) - Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF) telah mengajukan permohonan kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) agar vaksin virus corona Sputnik V masuk dalam Daftar Penggunaan Darurat dan mendapatkan label prakualifikasi, kata badan Rusia itu, Selasa (27/10).
Prosedur tersebut akan memungkinkan vaksin Sputnik V dimasukkan ke dalam daftar produk medis yang memenuhi standar kualitas, keamanan, dan kemanjuran terkemuka, kata CEO RDIF Kirill Dmitriev melalui pernyataan.
Daftar Penggunaan Darurat (Emergency Use Listing-EUL) dimaksudkan untuk membuat vaksin tersedia secara global lebih cepat, sedangkan prakualifikasi WHO adalah label kualitas global yang memastikan vaksin aman dan efektif.
Baca juga: Vaksin COVID-19 Rusia akan diuji klinis pada lansia di atas 60 tahun
Baca juga: Putin usulkan konferensi internasional tentang vaksin COVID-19
Rusia adalah negara pertama yang memberikan persetujuan aturan vaksin virus corona jenis baru.
Persetujuan itu diberikan sebelum uji coba skala besar selesai sehingga menimbulkan kekhawatiran di kalangan ilmuwan dan dokter tentang keamanan dan kemanjuran vaksin tersebut.
Sputnik V, yang dikembangkan oleh Institut Penelitian Gamaleya Moskow dan dipasarkan oleh RDIF, didasarkan pada platform organisme adenovirus pada manusia.
Sumber: Reuters
Baca juga: Rusia daftarkan vaksin COVID-19 kedua
Baca juga: Program vaksin WHO berjalan tanpa dukungan China, Rusia dan AS
Prosedur tersebut akan memungkinkan vaksin Sputnik V dimasukkan ke dalam daftar produk medis yang memenuhi standar kualitas, keamanan, dan kemanjuran terkemuka, kata CEO RDIF Kirill Dmitriev melalui pernyataan.
Daftar Penggunaan Darurat (Emergency Use Listing-EUL) dimaksudkan untuk membuat vaksin tersedia secara global lebih cepat, sedangkan prakualifikasi WHO adalah label kualitas global yang memastikan vaksin aman dan efektif.
Baca juga: Vaksin COVID-19 Rusia akan diuji klinis pada lansia di atas 60 tahun
Baca juga: Putin usulkan konferensi internasional tentang vaksin COVID-19
Rusia adalah negara pertama yang memberikan persetujuan aturan vaksin virus corona jenis baru.
Persetujuan itu diberikan sebelum uji coba skala besar selesai sehingga menimbulkan kekhawatiran di kalangan ilmuwan dan dokter tentang keamanan dan kemanjuran vaksin tersebut.
Sputnik V, yang dikembangkan oleh Institut Penelitian Gamaleya Moskow dan dipasarkan oleh RDIF, didasarkan pada platform organisme adenovirus pada manusia.
Sumber: Reuters
Baca juga: Rusia daftarkan vaksin COVID-19 kedua
Baca juga: Program vaksin WHO berjalan tanpa dukungan China, Rusia dan AS
Penerjemah: Tia Mutiasari
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2020
Tags: