New York (ANTARA) - Saham Wall Street ditutup beragam pada perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), dengan Dow dan S&P 500 tergelincir karena laba emiten mengecewakan dan sedikit harapan untuk stimulus cirus korona AS sebelum hari pemilihan Presiden AS, meskipun Nasdaq naik menjelang rilis laporan keuangan perusahaan teknologi.
Indeks Dow Jones Industrial Average terpangkas 222,19 poin atau 0,8 persen menjadi menetap di 27.463,19 poin. Indeks S&P 500 berkurang 10,29 poin atau 0,3 persen, menjadi berakhir di 3.390,68 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup naik 72,41 poin atau 0,64 persen menjadi 11.431,35 poin.
Sentimen investor merosot setelah Gedung Putih mengatakan kesepakatan bantuan COVID-19 bisa datang dalam "beberapa minggu," yang berarti kesepakatan tidak mungkin terjadi sebelum pemilihan 3 November.
Tetapi Nasdaq yang banyak dihuni saham-saham teknologi besar naik, karena Microsoft Corp menguat menjelang rilis laporan keuangan setelah bel penutupan, dan kelas berat teknologi menjaga S&P 500 sedikit dalam posisi hitam untuk sebagian besar sesi.
Microsoft mengalahkan perkiraan Wall Street untuk pendapatan kuartalan yang melonjak 12 persen menjadi 37,2 miliar dolar AS, ketika raksasa perangkat lunak itu mendapat lebih banyak keuntungan dari pergeseran global ke bekerja dan belajar dari rumah.
Saham produsen obat Eli Lilly and Co jatuh 6,9 persen setelah keuntungan kuartalannya terpukul dari kenaikan biaya untuk mengembangkan pengobatan COVID-19. Uji coba terapi antibodi gagal menunjukkan manfaat pada pasien yang dirawat di rumah sakit.
“Kemunduran yang telah kami perkirakan ini adalah sedikit lebih dari langkah risk-off (penghindaran risiko) ketika paket stimulus tambahan sekarang telah dikesampingkan,” kata Kevin Flanagan, kepala strategi fixed income di WisdomTree Investments. Itu menyebabkan beberapa kekecewaan.
Pada Senin (26/10/20200, tiga indeks utama saham AS membukukan penurunan terbesar mereka dalam sekitar empat minggu saat rekor jumlah kasus baru virus corona di Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa, dan stimulus yang macet mengguncang investor.
Sektor-sektor yang sensitif terhadap pertumbuhan ekonomi terpukul. Indeks bank S&P 500 turun 2,73 persen dan sektor energi S&P turun 1,38 persen.
Sementara itu, pengukur ketakutan Wall Street naik ke level tertinggi sejak awal September karena kegelisahan pemilihan.
Penantang dari Demokrat Joe Biden memimpin atas Presiden Donald Trump dalam jajak pendapat nasional tetapi persaingan jauh lebih ketat di negara-negara bagian yang akan menentukan hasilnya.
Nasdaq maju untuk mengantisipasi hasil akhir minggu ini dari Apple Inc, Amazon.com, induk perusahaan Google- Alphabet, dan Facebook Inc. Para pemimpin teknologi bersama-sama menyumbang lebih dari seperlima dari total nilai S&P 500.
Analis memperkirakan sektor teknologi akan membukukan kenaikan 0,4 persen dalam laba kuartal ketiga dari tahun sebelumnya, sementara laba S&P 500 secara keseluruhan diperkirakan turun 16,2 persen, menurut data Refinitiv.
Kekhawatiran atas peningkatan kasus virus corona AS membebani pasar tetapi sektor teknologi tampaknya paling tidak terpapar, kata Rick Meckler, mitra di Cherry Lane Investments di New Vernon, New Jersey.
"Fokus pada perusahaan teknologi besar dapat menggerakkan pasar ini untuk reli meskipun ada masalah yang ditimbulkan oleh virus," katanya.
Baca juga: Wall Street dibuka beragam setelah aksi jual sesi sebelumnya
Baca juga: Wall Street jatuh dipicu lonjakan kasus virus AS, Dow anjlok 650 poin
Baca juga: Wall Street berakhir beragam dengan stimulus dan laba menjadi fokus
Wall Street beragam, S&P 500 dan Dow jatuh karena laba mengecewakan
28 Oktober 2020 08:15 WIB
Ilustrasi - Para pialang sedang bekerja di lantai Bursa Efek New York, Wall Street, AS. ANTARA/REUTERS/Lucas Jackson/am.
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: