Pengolahan pakan tumpuan konsumsi masa depan
27 Oktober 2020 21:27 WIB
Guru Besar bidang Ilmu Pakan dari Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan Fakultas Peternakan IPB University Prof Dr Yuli Retnani. ANTARA/HO.
Jakarta (ANTARA) - Guru Besar bidang Ilmu Pakan dari Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan Fakultas Peternakan IPB UniversityProf Dr Yuli Retnani mengatakan pengolahan pakan menjadi tumpuan konsumsi masa depan guna menghasilkan produk ternak yang berkualitas.
"Pengolahan pakan dapat dilakukan dengan berbagai cara dimulai dari pengolahan fisik, kimia dan biologi," kata dia melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Pengolahan pakan ditujukan untuk menjaga ketahanan pangan di sepanjang musim ataupun pada saat bencana dengan cara mengolah bahan baku yang melimpah saat panen.
Baca juga: PT Japfa Foundation berikan beasiswa pada mahasiswa IPB University
Pengolahan tersebut juga dapat dilakukan sesuai tujuan tertentu misalnya untuk menghasilkan daging berkualitas, telur omega, susu berkalsium tinggi, ayam organik dan daging rendah kolesterol serta produk berkualitas lainnya.
Saat ini, kata dia, produk peternakan yang dihasilkan belum memenuhi standar. Baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Salah satu penyebabnya ialah ketersediaan pakan untuk ternak belum mencukupi dalam berbagai aspek.
"Hampir 70 persen peternak tidak memiliki lahan hijau yang cukup. Padahal, pakan berkualitas sangat menunjang terhadap produk peternakan yang dihasilkan," katanya.
Oleh sebab itu, harus dipikirkan cara pemenuhan pakan tersebut disamping kondisi lahan hijau yang semakin lama akan semakin tergerus akibat industrialisasi.
Baca juga: Rektor IPB: Bantuan kuota internet lebih baik dialihkan ke satelit
Prof Yuli mengatakan hasil pertanian melimpah di saat musim panen tetapi hasil tersebut mempunyai karakteristik mudah busuk, voluminous dan musiman. Sehingga, diperlukan proses pengolahan.
"Pengolahan pakan untuk memanfaatkan sumber daya bahan baku yang melimpah, tidak berdayaguna dan terbuang menjadi pakan yang dapat dimanfaatkan oleh ternak," ujar dia.
Ia mengatakan daging, susu dan telor sebagai sumber pangan utama harus tersedia sepanjang tahun dengan kualitas yang baik agar ketahanan pangan hewani terjaga. Sehingga, pakan harus tersedia pula sepanjang musim dan tentunya harus berkualitas.
Kegiatan kreatif untuk mempertahankan ketahanan pangan keluarga harus ditingkatkan salah satunya adalah kemampuan menyediakan protein hewani untuk kebutuhan keluarga dengan cara kreatif. Bahkan, apabila memungkinkan menjadi sumber pendapatan baru bagi sebuah keluarga.
Baca juga: Menko PMK tekankan ketahanan keluarga saat diskusi FEMA IPB
Baca juga: Pakar: Ancaman krisis pangan tidak datang tiba-tiba
Baca juga: Rektor IPB: Jadikan krisis momentum lahirkan inovasi
"Pengolahan pakan dapat dilakukan dengan berbagai cara dimulai dari pengolahan fisik, kimia dan biologi," kata dia melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Pengolahan pakan ditujukan untuk menjaga ketahanan pangan di sepanjang musim ataupun pada saat bencana dengan cara mengolah bahan baku yang melimpah saat panen.
Baca juga: PT Japfa Foundation berikan beasiswa pada mahasiswa IPB University
Pengolahan tersebut juga dapat dilakukan sesuai tujuan tertentu misalnya untuk menghasilkan daging berkualitas, telur omega, susu berkalsium tinggi, ayam organik dan daging rendah kolesterol serta produk berkualitas lainnya.
Saat ini, kata dia, produk peternakan yang dihasilkan belum memenuhi standar. Baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Salah satu penyebabnya ialah ketersediaan pakan untuk ternak belum mencukupi dalam berbagai aspek.
"Hampir 70 persen peternak tidak memiliki lahan hijau yang cukup. Padahal, pakan berkualitas sangat menunjang terhadap produk peternakan yang dihasilkan," katanya.
Oleh sebab itu, harus dipikirkan cara pemenuhan pakan tersebut disamping kondisi lahan hijau yang semakin lama akan semakin tergerus akibat industrialisasi.
Baca juga: Rektor IPB: Bantuan kuota internet lebih baik dialihkan ke satelit
Prof Yuli mengatakan hasil pertanian melimpah di saat musim panen tetapi hasil tersebut mempunyai karakteristik mudah busuk, voluminous dan musiman. Sehingga, diperlukan proses pengolahan.
"Pengolahan pakan untuk memanfaatkan sumber daya bahan baku yang melimpah, tidak berdayaguna dan terbuang menjadi pakan yang dapat dimanfaatkan oleh ternak," ujar dia.
Ia mengatakan daging, susu dan telor sebagai sumber pangan utama harus tersedia sepanjang tahun dengan kualitas yang baik agar ketahanan pangan hewani terjaga. Sehingga, pakan harus tersedia pula sepanjang musim dan tentunya harus berkualitas.
Kegiatan kreatif untuk mempertahankan ketahanan pangan keluarga harus ditingkatkan salah satunya adalah kemampuan menyediakan protein hewani untuk kebutuhan keluarga dengan cara kreatif. Bahkan, apabila memungkinkan menjadi sumber pendapatan baru bagi sebuah keluarga.
Baca juga: Menko PMK tekankan ketahanan keluarga saat diskusi FEMA IPB
Baca juga: Pakar: Ancaman krisis pangan tidak datang tiba-tiba
Baca juga: Rektor IPB: Jadikan krisis momentum lahirkan inovasi
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020
Tags: