Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mafhum alasan PSSI yang ngotot ingin kompetisi Liga Indonesia kembali digelar, pasalnya pemain harus mempersiapkan diri menyongsong gelaran akbar Piala Dunia U-20 pada 2021.

"Untuk piala dunia saya kira ini kesempatan luar biasa belum tentu 20 tahun lagi kita bisa jadi tuan rumah. Nah untuk itu kompetisi harus jalan, kalau kompetisi tidak ada tentu program itu harus berubah lagi," ujar Zainudin dalam diskusi virtual, Selasa.

Zainudin mengatakan untuk mendapatkan hasil yang maksimal di Piala Dunia U-20, kompetisi memang harus dilanjutkan. Kompetisi yang kompetitif bisa mengasah mental para pemain saat mereka kembali dipulangkan ke klub masing-masing.

Baca juga: Timnas Indonesia U-19 tiba di Indonesia malam ini usai TC di Kroasia

Selain itu, para pemain muda harus merasakan atmosfer pertandingan yang ketat. Terlebih bakal menjadi bahan evaluasi pelatih Shin Tae-yong untuk melihat perkembangan anak-anak asuhnya setelah menjalani pemusatan latihan di Kroasia.

“Harusnya mereka dapat atmosfer di dalam kompetisi, dengan mereka ikut kompetisi, pelatih bisa melihat seberapa besar penampilan anak-anak, apakah program yang ia berikan bisa jalan di klub," kata dia.

Di samping itu, gelaran Piala Dunia U-20 akan memberikan panggung besar bagi para pemain muda. Jika mereka bisa menampilkan permainan terbaiknya, bukan tidak mungkin para pemandu bakat yang datang ke Indonesia bakal kepincut untuk mengorbitkannya di luar negeri.

Baca juga: PSSI khawatir ketiadaan kompetisi buat performa pemain U-19 menurun
Baca juga: Shin Tae-yong: Sulit susun program latihan timnas U-19 tanpa liga


"Sekarang kita gunakan kesempatan sebaik-baiknya, yang akan nonton bukan hanya kita tapi seluruh dunia termasuk pemandu bakat klub-klub akan menyaksikan. Ini kesempatan untuk meningkatkan performance agar mimpinya bermain di klub elit luar negeri bisa kesampaian," kata dia.

Sementara itu, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan khawatir ketiadaan kompetisi Liga 1 dan Liga 2 Indonesia membuat performa pemain tim nasional Indonesia U-19 menurun setelah menjalani pemusatan latihan (TC) di Kroasia.

"Kami kesulitan mempertahankan ritme pemain. Padahal kita ada Piala AFC U-19 dan Piala Dunia U-20. Tentunya untuk mencapai prestasi di Piala Dunia yang ditargetkan lolos ke babak penyisihan perlu untuk kembali menggulirkan kompetisi," ujar Iriawan.

Baca juga: Shin Tae-yong berharap Liga 1-2 segera bergulir demi Piala Dunia U-20
Baca juga: PSSI diskusikan ulang program timnas U-19 setelah Toulon batal